Dan keenam bersyukur, bersukacita karena diperkenankan mengikuti Yesus dalam jalan kesengsaraan salib-Nya. Lewat jalan salib memang menuju Golgota, namun sekaligus dibaliknya ada sukacita Paskah, kebangkitan ,kehidupan dan kemuliaan. "... bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. (I Ptr 4:13-16)
Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana posisi diri ini? Tetap bertahankah, saat mengalami penderitaan karena kekristenan? Ataukah  menyangkal-Nya? Tetap mampukah mengasihi dan mendoakan kebaikan bagi para penganiayanya? Siapkah para dajal, anti Kristus, anti kekristenan pada saat-Nya akan ditangkap oleh tangan Yesus yang perkasa yang dengan kuasa Roh-Nya mengubah Anda menjadi pengikut-Nya yang luar biasa?
Yang menderita sebagai kristen, hidup benar sebagai manusia benar, dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas, hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat,  jadi berkat bagi sesama, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Penderitaan salib.