Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harta Anda Bermerek "Spanyol"?

18 Juni 2021   08:18 Diperbarui: 18 Juni 2021   08:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan Jumat 18 Juni  2021

Mat 6 : 19 Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda :"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Renungan

Ada gula ada semut. Sepanjang tahun 2020 PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih konsolidasian sebesar 1,05 miliar dollar AS atau setara Rp 15,3 triliun. (Kompas.com 14/06/2021). Pada tahun 70-an, kasus korupsi pertamina mencuat diberitakan. Bahkan ada istri kedua dari oknum pertamina, sepeninggal suaminya, berebutan simpanan di bank Singapura dengan anak-anak tirinya. Belakangan diketahui simpanannya hasil korupsi. Seorang teman pernah sharing dunia kerjanya di bidang perminyakan di daerah Yogyakarta. Dia kisahkan, tingkah polah rekan-rekanya  yang kebanyakan maling dan maling. "Maka yang mencari pekerjaan di dunia perminyakan adalah calon-calon maling", katanya. Teman lain yang juga bekerja diperminyakan di daerah Palembang, mengisahkan  "tradisi" bertanya menjelang akhir tahun anggaran. Apa yang dapat di bawa pulang? Apa yang dapat dicolong? Semut-semut pada mabuk, ngamuk menikmati manisnya minyak. Parah

Bacaan Injil hari ini menarasikan bagaimana komunitas murid-murid Yesus mesti bersikap terhadap harta. Sebagai makhluk bermateri manusia bergaul dengan dunia materi, terjun ke dalam dunia materi. Sebagaimana seseorang terjun ke kolam renang bukan untuk tenggelam demikian pula ketika manusia terjun ke dunia materi, bukan untuk tenggelam, dikuasai dunia materi. Sehingga kehilangan yang hakiki, segi spiritual rohani ilahi. Adanya resiko tenggelam dan terhindar daripadanya perlu bermata jeli, hati-hati, berjaga, waspada, sadar diri, agar tetap punya terang suluh dian kehidupan "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu"

  • Sebagai makhluk bertubuh, bermateri, manusia memiliki kebutuhan tubuh :  sandang, pangan, papan dan kawan-kawan. Orang berupaya, berjuang untuk memenuhinya.  Bekerja cerdas adalah jalan normalnya. Dengan kecerdasannya orang menjadi kaya, melimpah ruah banyak harta, lebih untuk mencukupi tujuh generasi, menjadi aman, nyaman, mapan, punya andalan, jaminan, kepastian kekuatan ekonomis.
  • Apalagi dengan mata terangnya mampu melihat, melek, weruh bahwa semua yang ada padanya adalah kasih karunia Tuhan Allah semata. Mengalami diberkati Allah, mendorongnya untuk jadi berkat. Berbagi berkat, murah hati,  altruistis, peduli dan solider liyan. Mata terangnya membuat hidupnya awas, waspada,  sadar, terjaga, jelas dan tepat. Hidup yang utuh, penuh, menyeluruh, holistik. Hidup  yang berdimensi abadi, awet, tahan lama, tak lekang oleh waktu dan ruang, hidup batin rohaniah spiritual. Hidup yang hidup banget, hidup yang berkenan dihadapan Tuhan. "Kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya"
  • Namun toh ada yang sebaliknya. Bukan bekerja cerdas yang dilakukan melainkan dengan jalan pintas, jalan tikus culas. Menggali lubang, menggerogoti sembarangan. Demi memiliki harta kekayaan melimpah jadilah jahat. Bukan lagi malima (ma 5) tapi malimalas (ma 15). Maling, main, madon, madat, mabuk, merampok, memark up, menipu, memunguti, memalsu, membungakan uang, menggelapkan, memotong, memeras, merampas, menggendam, mengkorupsi,  menilep, kongkalingkong,, 

Hawa nafsu menumpuk harta benda menjadikan buta dan gelap mata. Buta, tidak melihat, tak punya wawasan, kehilangan kiblat, arah hidup, kabur, tidak jelas lagi tujuan hidup, tak lagi mampu membedakan dengan benar antara tangan kanan dengan tangan kiri, baik dan jahat. Aspal ditelan, bahan bakar minyak diminum, beton besi dikantongi. Cari untung , egois,  rakus, tamak, serakah, materialistis, atheis praktis. Gelap mata, suka gunakan kekerasan, ancaman, tekanan,  premanisme, ngawur, nekat, brutal, tak peduli aturan, bikin onar kerusakan, kehancuran, kematian, demi bertambahnya harta benda. "Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."

  • Sudah hartanya bermerek  spanyol, "sparo nyolong", setengahnya hasil curian. Ditambah lupa bahwa harta, materi, kekayaan, milik kepunyaan  yang duniawi serba sementara, sesaat, relatif, bisa hilang, dicuri, terbakar, aus dimakan zaman. Dia jadi tenggelam, dikuasai dan diperbudak dunia materi.  Tuhan tak berperan, diabaikan, disingkirkan, dibuang, ditinggalkan. Kehilanganlah perspektif ilahi, kehilangan segala-galanya. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya."

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana harta benda yang dimiliki? Hasil kerja keras dan kerja cerdas? Ataukah spanyolan, sparo nyolong? Di jalur manakah posisi diri dalam memenuhi kebutuhan materi? Di jalur benar dengan mata baik dan terang? Atau di jalur sesat dengan mata jahat dan gelap? Termasukkah dalam barisan semut-semut yang ngamuk dan mabuk?

Yang berharta bermata baik dan terang, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas. Hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat, dan jadi berkat. Pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Mata kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun