Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memuliakan Allah atau Memuliakan Diri Sendiri?

18 Mei 2021   09:15 Diperbarui: 18 Mei 2021   09:28 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bacaan, Selasa 18 Mei 2021

Yoh17:1 Dalam perjamuan terakhir Yesus menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. 2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. 6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. 7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. 8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu 10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

.

Renungan

"Madu dan Racun" merupakan lagu dari mendiang penyanyi Arie Wibowo, pada era 1980-an. Arie dengan penampilannya yang khas, tergabung dalam grup musik Bill & Brod. Liriknya antara lain"...kumelihat dua tangan di balik punggungmu. Madu di tangan kananmu,  racun di tangan kirimu, aku tak tahu mana yang akan kau berikan padaku (Kompas.com) . Pilihan mesti dibuat, madu kehidupan atau racun kematian?

Bacaan Injil hari ini menarasikan murid-murid Yesus yang masih tinggal di dunia, bagaikan berhadapan dengan madu dan racun. Mereka mesti memilih tetap bersatu, tinggal bersama Yesus, sepeninggal-Nya kepada Bapa. Untuk mereka Yesus berdoa, agar tidak kehilangan orientasi kehidupan, memilih "madu" keselamatan.

Ketika Yesus menengadah ke langit, telah tiba saatnya kematian dan kembali kepada Bapa, Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Bersama Bapa,Yesus melihat segalanya dari sudut  pandang Allah. Bapa mempermuliakan Anak dan Anak mempermuliakan Bapa. Di dalam Yesus dan Bapa yang ada adalah kemuliaan. Yesus dan Bapa sama-sama mulia. Kemuliaan kekal yang dimiliki sebelum dunia ada.

Di dunia, namaYesus dan Bapa dimuliakan karerna kuasa-Nya atas segala yang hidup dan hidup  kekal yang diberikan kepada semua yang telah datang kepada-Nya. Dengan kedatangan Yesus, dunia yang beraroma setan, dosa dan maut, diubah dan dipulihkan kembali kepada  kiblat sejatinya yaitu Allah, kekudusan dan kehidupan. Juga karena hidup kekal yang dikaruniakan-Nya. Hidup kekal adalah mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus sebagai utusan Bapa. Mengenal berarti "gathuk,  nyambung", connect,  berelasi, berkomunio, bersekutu bersatu, tinggal bersama Bapa dan Yesus di dalam Roh Kudus. Mereka yang karena Roh-Nya, menyambut Yesus dan Bapa, hidup dalam kekudusan dan kebenaran, mengalami keselamatan sehingga  nama-Nya semakin dimuliakan.  

Saat hidup di dunia, nama Allah dimuliakan karena Yesus telah  menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan kepada-Nya. Yesus telah menyatakan nama Bapa, satu-satunya Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas, kepada semua orang, yang diberikan Bapa kepada-Nya dari dunia. Yesus telah wartakan segala firman yang Bapa sampaikan kepada-Nya kepada mereka. Tugas perutusan-Nya tuntas, sampai tatas titik darah penghabisan di salib kayu palang.

Maka pada saat-saat terakhir hidup bersama murid-murid-Nya, Yesus menguatkan mereka dalam doa. Yesus berdoa untuk mereka yang telah Bapa berikan kepada-Nya. Mereka adalah  milik Bapa, Dan   milik Bapa adalah milik-Nya juga. Mereka telah menuruti firman Bapa. Mereka tahu, bahwa semua yang ada pada Yesus berasal dari pada Bapa.Mereka tahu benar, bahwa Yesus datang dari Bapa. Mereka telah menerima dan percaya, bahwa Yesus adalah utusan Bapa yang kudus. Mereka masih ada di dalam dunia, yang diliputi kecenderungan gelap jahat,dosa dan maut, perlu pemeliharaan dalam nama Allah dan nama Yesus yang kuasa, dahsyat dan hebat. Dengan demikian selama di dunia mereka menjadi satu sama seperti Bapa dan Yesus adalah satu. Mereka tetap bersatu, tinggal bersama Allah dan Yesus dalam Roh Kudus. Mereka tetap dalam posisi dan kiblat pada "madu" keselamatan, memuliakan Allah.

Yesus menegaskan bukan untuk dunia Ia berdoa. Karena dunia adalah mereka yang telah dengan sadar memilih dirasuki kuasa kegelapan, kejahatan, kedosaan, kengawuran, kekeliruan, kepalsuan, kesesatan kebengisan, kekerasan, kebencian dan kematian. Mereka yang senagaja memutuskan menolak Bapa, satu-satunya Allah yang benar yang kasih-Nya tanpa batas. Sekaligus menolak Yesus, utusan Bapa, sebagai jalan terang, kebaikan, kekudusan, kebenaran,  kelembutan, belaskasih dan kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun