Bacaan, Minggu 16 Mei 2021 Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita
Yoh 17:11 Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua muird-Nya.:"Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. 16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
.
Renungan
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai kini, perjalanan bangsa ini sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ber-UUD 1945, berdasar Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika  tiada henti digerogoti. Semangat pemberontakan, kedaerahan, separatis, memisahkan diri dari negara Proklamasi terjadi silih berganti. Dari pemberontakan PKI Madiun, PRRI, Permesta, DI/TII, GAM, OPM, KKB, sampai rong-rongan intoleransi khilafah bersyariah dan permainan politik identitas yang brutal jadi asupan pemecah belah persatuan Indonesia.  Peringatan antisipatif Bung Karno  saat Hari Pahlawan 10 November 1961 "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri", perlu diperhatikan dengan saksama.
Bacaan Injil hari ini juga memberikan peringatan antisipatif keadaan para murid Yesus sepeninggal-Nya. Mereka akan terancam dan tergoda ikuti semangat dunia. Yang tidak lain semangat dan virus dosa.Virus pemberontakan Adam Hawa, virus iri dengki permusuhan dan pembunuhan  Kain Habel,  virus kekerasan yang memporakporandakan air bah dan virus arogansi memecah belah menara Babel. Semuanya bagaikan "COVID ABADI" yang mematikan manakala mereka terpisah, kehilangan persatuan dengan Yesus, daya imunnya.
Ketika Yesus tak lagi bersamanya, aroma kecenderungan dunia yang suka jahat, sesat, bejat, sikat nikmat aurat syahwat, khianat, Â palsu, dungu, sadis, bengis, egois, Â gila kuasa, gontok-gontokan, tebas yang beda, adalah rimba raya yang melingkupi kehidupan murid-murid-Nya. Mereka begitu lemah seperti domba berhadapan serigala harimau yang setiap saat siap menerkamnya. Â Mereka bagai bejana tanah liat yang rapuh setiap saat dapat retak, jatuh terpecah belah, berantakan. Maka Yesus doakan " Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita" Menjadi satu dengan Yesus, mempersatukan dan menguatkan mereka.
Yesus berpamitan dengan para murid-Nya. Mereka yang dipelihara-Nya tidak akan hilang binasa, selama mereka bersatu tinggal bersama dengan-Nya, seperti Yesus senantiasa bersatu dengan Bapa, Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Mereka mesti tetap suka cita, tidak perlu bersusah hati, sekalipun dalam perjalanan hidup selanjutnya ada murid yang mengkhianati, menyangkal dan tidak setia pada-Nya. Bapa tetap memelihara dan  melindungi, sehingga posisi keselamatan berkat persatuan dengan Yesus, tetap terjaga.
Yesus mengingatkan. Mereka berdiri di tempat Yesus pernah berdiri, yaitu di tengah penolakan dunia. Â Sebagaimana Yesus Sang Firman tidak diterima, demikian pula mereka akan dibenci dan ditolak dunia, karena Sang Firman yang tinggal padanya. Dosa, kejahatan, kehinaan, kemerosotan selalu berseberangan dengan kekudusan, kebaikan, keluhuran, kemuliaan,. Kepalsuan, tipu muslihat, fitnah keji, hoaks, penyesatan selalu bertolak belakang dengan kesejatian, kejujuran, kenyataan kebenaran.