Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Kuberikan Tubuh-Ku, untuk Hidup Dunia!

22 April 2021   17:58 Diperbarui: 22 April 2021   18:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan, Kamis  22  April  21   Roti Hidup  (Yohanes 6:44-51)

 Yoh 6 : 44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. 45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. 46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. 47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. 48 Akulah roti hidup. 49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. 50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. 51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Renungan

Apa perbedaan mendasar antara  kampret makan serangga dengan manusia makan nasi dan kawan-kawan? Perbedaan mendasarnya bukan terletak pada bahan, bentuk, rasa, akibat dan tata cara makannya. Sejak dulu, kini dan yang akan datang ya seperti itulah model kampret berburu dan makan serangga. Begitu nalurinya. Ajek, tidak ada perubahan mendasar. Kampret hidup untuk makan   Kampret makan serangga alamiah sifatnya. Kejar serangga langsung caplok. Begitu seterusnya, diwariskan dari satu generasi ke generasi. Beda dengan manusia. Manusia makan tidak melulu alamiah. Manusia mengolahnya. Dari bahan dasar padi misalnya manusia mengubahnya menjadi nasi goreng, nasi gurih, nasi "aking", "intip" goreng, arem-arem, tepung beras, bubur, kerupuk,dan mijikuhibiniu lainnya. Berkat kecerdasannya manusia membudayakan dunia makan. Manusia belajar makan. Kenal sendok porok, tidak asal caplok. Belajar membangun kemanusiaan, kebudayaan, peradaban, dan kehidupan. Manusia makan untuk menjadi semakin manusiawi, berbudaya, beradab, dan hidup yang lebih hidup. Bukan menjadi kampret.

Perikope Injil hari ini  terkait dengan makanan spesial bagi manusia  bertipe spesial. Apa makanan manusia spesial? Untuk menemukan jawabannya, cermati teks dengan tekun dan teliti. Dengan memfokuskan pencermatan  pada pelaku dan hal-hal yang berkaitan dengannya, maka dapatlah dirangkum gambaran tentang  pelaku-pelakunya, yaitu  Allah, Yesus dan  manusia. Siapa Allah? Lewat perikope ini Allah digambarkan seperti tertulis dalam kitab nabi-nabi :  Yang mengajar semua orang. Yang berelasi sebagai Bapa. Yang menarik orang untuk datang  kepada  Yesus. Sedangkan Yesus diwartakan sebagai  utusan Bapa.  Yang membangkitkan yang datang kepada-Nya pada akhir zaman.  Yang dari Allah. Yang telah melihat Bapa. Roti hidup. Roti yang turun dari sorga. Roti hidup yang telah turun dari sorga. Yang memberikan roti daging-Nya  untuk hidup dunia'

Lantas siapa manusia? Berdasarkan rincian  gambaran manusia yang ditemukan, dapatlah dipilah  dua macam manusia, tipe umum dan spesial. Manusia bertipe spesial adalah manusia yang diajar Allah. Yang  telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa.Yang ditarik Bapa untuk datang kepada Yesus.Yang dibangkitkan Yesus pada akhir zaman,. Yang percaya pada Yesus. Yang  makan roti daging Yesus. Yang makanan spesialnya  Diri Yesus. Dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi, melakoni hidup  dan kehidupannya  semakin BER -SEROTI, SEDAGING, SETUBUH, SERAGA, SEJIWA, SEROH, SESEMANGAT, SEVISI, SEHIDUP, SEDIRI dengan Yesus yang memberikan Diri..  Sehingga mengalami kebangkitan, tidak akan mati, hidup selama-lamanya, hidup kekal. Menemukan hidup bersama dan bersatu dengan Allah dan Yesus Kristus. Hidup insani berkualitas ilahi.

Sedangkan manusia tipe umum adalah manusia seperti nenek moyang yang diajar Allah, sekalipun telah makan manna di padang gurun dan  telah mati, namun tidak mendengar dan menerima pengajaran-Nya .Yang ditarik Bapa tetapi tidak mau atau  gagal mendatangi Yesus. Yang karena kegagalannya mendatangi, mendekati, menyatu dengan AllahdanYesus, tidak mengalami dibangkitkan pada akhir zaman,. Yang tidak percaya pada Yesus. Yang  tidak makan roti daging Yesus. Yang "ngemohi" Yesus. Yang tidak dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi, melakoni hidup  dan kehidupannya  agar semakin BER -SEROTI, SEDAGING, SETUBUH, SERAGA, SEJIWA, SEROH, SESEMANGAT, SEVISI, SEHIDUP, SEDIRI dengan Yesus Sehingga mengalami kematian, tidak hidup sejati, terpisah dari keabadian Allah.  

Sungguhkah mengalami Allah yang mengajar, yang berelasi sebagai Bapa, yang menarik orang untuk datang  kepada  Yesus? Sungguhkah mengalami Yesus utusan Bapa yang membangkitkan? Termasuk tipe manusia manakah diri ini? Manusia bertipe spesial  hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Ber-seTUBUH, seROH,seHIDUP dengan Yang Ilahi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun