Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jadi Saksi Kebangkitan-Nya!

18 April 2021   11:36 Diperbarui: 18 April 2021   11:50 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bacaan, Minggu  18 April 2021 Yesus menampakkan diri kepada semua murid (Luk24:35-48)  

Luk 24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

 Renungan

Abhi, cucu saya lima tahunan suka mengakses youtube. Dia senang  menonton tayangan soal binatang,seperti kura-kura, aneka jenis ikan, ayam, kambing, anjing, kumbang, biawak, dll. Dalam waktu tertentu saya dampingi untuk belajar menulis kalimat. Misalnya Abhi suka anak ayam. Ada satu kesenjangan yang harus dijembatani antara menulis lewat keyboard, dengan menulis secara manual. Di keyboard, karena sudah hafal huruf, tinggal tekan jadilah huruf yang dimaksud. Sedang ketika dengan system manual, pensil harus digerakkan sesuai dengan bentuk huruf dan angka. Bagaimana membuat huruf a, b, c, d, dst, atau angka 1, 2, 3, dst harus dialami sendiri dengan gerakan tangannya. Dilihat bentuk huruf atau angkanya, dipegang pensilnya, digerakkan tangannya ke bawah ke atas, ke kanan ke kiri, melengkung atau lurus, sehingga menulis bentuk huruf atau angka  dengan benar, di buku tulisnya. Dapat terjadi dengan ;piranti keyboard ia lancar dan benar saat menulis kalimat yang didiktekan. Namun ketika diminta menulis secara manual, prosedur penulisan bentuk huruf dan angkanya dapat  keliru, tidak lancar, alias macet. Mengalami menulis secara manual menjadi guru terbaik untuk menjembatani kesenjangan yang ada!

Mencermati perikope Injil hari ini terlihat hal serupa, yaitu bagaimana Yesus Kristus Tuhan memproses para murid agar sungguh mengalami diri-Nya sendiri. Mengalami sendiri siapa Yesus, merupakan modal dasar dan guru terbaik untuk pelaksanaan tugas kesaksian. Dengan membaca perikope lebih cermat, terdapat dua kelompok murid yang diproses-Nya. Pertama, kelompok dua orang yang mudik ke Emaus lantaran kecewa dan ke dua, kelompok sebelas murid dan teman-temannya. Terhadap kelompok pertama, Lukas menarasikan "Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti." Dengan narasi ini ditunjukkan kapan Yesus hadir, di mana Yesus hadir dan bagaimana bentuk kehadiran Yesus mereka kenali. Yaitu saat "Mr X" yang menemani mereka dalam perjalanan mudiknya, berkenan mampir ke rumahnya. Saat duduk makan bersama, "Mr X" mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah MATA mereka  dan mereka pun MENGENAL Dia. "Mr X" membuka selubung diri dengan tindakan memecah-mecah roti. Hadirat Yesus mereka kenali dengan tindakan khas-Nya memecah-mecah roti. Selanjutnya Lukas menyodorkan pengalaman  kapan dan di mana Yesus juga hadir. Lukas mewartakan bahwa Yesus telah hadir sebagai "Mr X" sejak mereka  membicarakan tentang-Nya di tengah jalan menuju Emaus. Dan saat Ia berbicara menerangkan kitab suci, yang membuat hati mereka berkobar-kobar. Dan di bagian akhir perikope Emaus ada semacam proklamasi setelah mereka mengenali hadirat Yesus. Kata mereka "Sesungguhnya Tuhan bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon"  Mengalami secara pribadi kebangkitan Yesus menggerakkan mereka kembali ke Yerusalem mewartakan Yesus yang bangkit.    

Sedangkan terhadap kelompok ke dua yaitu semua murid-Nya, proses pengenalan mereka  akan siapa Yesus Kristus Tuhan dan bagaimana  hadirat-Nya terasa alot, lama dan  beda. Lukas mengisahkan "sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"  Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka MELIHAT hantu ... mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran ..."Adakah padamu makanan di sini?"  Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.  Ia mengambilnya dan memakannya di depan MATA mereka... Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci".

Seperti pada pada kelompok pertama, Lukas juga menyodorkan pengalaman yang sama terkait kapan dan di mana Yesus hadir. Lukas mewartakan  hadirat Yesus  saat mereka bercakap-cakap tentang Dia. Jika kepada kelompok pertama, Yesus dikenali dengan tindakan khas-Nya memecah roti, pada kelompok kedua beda sekali. Pada kelompok kedua,Yesus lebih banyak membuka identitas-nya. Lukas mengisahkan bagaimana Yesus habis-habisan dengan segala cara membuka selubung diri-Nya. Perhatikan kata-kata  dengan huruf kapital. "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?  LIHATLAH TANGAN-KU DAN KAKI-KU: AKU SENDIRILAH ini; RABALAH Aku dan LIHATLAH, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu LIHAT ada pada-Ku."  Sambil berkata demikian, Ia MEMPERLIHATKAN TANGAN DAN KAKI-NYA kepada mereka.  ... berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu MAKANAN di sini?"  Lalu mereka memberikan kepada-Nya SEPOTONG IKAN GORENG.  Ia MENGAMBILNYA dan MEMAKANNYA di depan MATA mereka.  Ia berkata kepada mereka: "Inilah PERKATAAN-KU, yang telah KUKATAKAN kepadamu ketika AKU MASIH BERSAMA-SAMA dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Yesus Kristus Tuhan sudah dengan segala upaya membuka seluruh identitas kebangkitan-Nya, namun reaksi mereka beda. Mereka terkejut, takut, salah lihat menyangka  melihat hantu, belum percaya karena girangnya dan masih heran. Rasanya masih ada yang menutup mata hati mereka untuk percaya. Maka Yesus lalu  MEMBUKA PIKIRAN mereka, sehingga mereka MENGERTI kitab suci.

Kata-kata dengan huruf kapital di atas untuk menggaris bawahi betapa fundamentalnya mengalami sendiri Yesus Kristus Tuhan  Dengan mata kepala sendiri, mereka mesti mengenali dengan jelas penampilan hadirat Yesus. Melihat apa  yang dibuat,  sikap-Nya terhadap suatu kejadian. Terlebih melihat kebangkitan-Nya yang nyata dengan makan ikan goreng di depan mata mereka. Dengan telinga sendiri, mereka mesti mendengar apa  yang dikatakan-Nya Yesus. Dengan tangan sendiri, mereka telah pernah bersentuhan meraba tubuh, luka tangan dan kaki Yesus. Mengalami Yesus Kristus Tuhan merupakan guru terbaik untuk para murid-Nya dalam mengemban tugas perutusan, menjadi saksi-saksi-Nya, mulai dari Yerusalem. Betapa mendasarnya mereka mengalami  pribadi Yesus Kristus Tuhan telah bangkit dan sungguh hidup dalam kehidupannya, sebagai fundasi pelaksanaan  amanat-Nya : "Kamu semuanya adalah saksi dari semuanya ini"

 Kapan, di mana dan bagaimana diri ini mengenali bentuk kehadiran Yesus Kristus ditengah perjalanan hidup sehari-hari? Sungguhkah orang lain berhasil melihat pribadi, wajah, kehadiran Yesus Kristus Tuhan yang bangkit dalam kehidupan diri ini? Yang mengalami Yesus Kristus Tuhan yang bangkit, hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat.  Ini  misteri. Jadi saksi kebangkitan-Nya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun