Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Berasal dari Bumi, Berkata-kata dalam Bahasa Bumi!

15 April 2021   12:23 Diperbarui: 15 April 2021   12:28 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan, Kamis  15 April 2021    Percakapan dengan Nikodemus (Yohanes 3:31 -36)

Yoh 3 :31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. 32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. 33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

 

Renungan

            Semua agama yang ada di Indonesia berasal dari luar Nusanatara. Tanah leluhur asal muasal agama Islam, Kristen' Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Tzu bukanlah dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Di Indonesia, pergaulan antar agama dapat dan gampang terjadi salah paham, gagal paham atau salah memahami. Rumusan pernyataan iman kristiani kerap kali disalah mengerti. Misalnya tentang Trinitas, sebutan Bapa dan Anak untuk Allah. Yang berasal dari bumi, berkata-kata dalam bahasa bumi, sulit mengalami hadirat Illahi yang sudah, sedang dan senantiasa mengasihi.

Bacaan Injil hari ini menarasikan percakapan Nikodemus dengan Yesus. Di tengah suasana hubungan yang tidak harmonis pemuka-pemuka agama Yahudi dengan Yesus, tampillah Nikodemus seorang tokoh terkemuka, pemimpin agama Yahudi, anggota Sanhedrin, dari golongan Farisi, yang mampu menangkap signal kehadiran Allah di dalam diri Yesus. Nikodemus mau membuka diri, menaruh simpati, bersikap baik  dan mengagumi Yesus. Ia melihat tanda-tanda kuasa ilahi pada-Nya. Nikodemus berdialog dengan Dia yang datang dari sorga, yang adalah di atas semuanya.  Dia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya. Nikodemus menerima kesaksian-Nya itu, ia mengalami pencerahan mengaku, bahwa Allah adalah benar. Tiadanya kesadaran relasi pribadi yang intim dengan Allah, menjadi kendala menangkap makna terdalam, eksistensial kehadiran Allah yang penuh kasih di balik bahasa bumi manusia. Siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi.

Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; mampu merumuskan dan memahami kebenaran imannya dalam bahasa bumi manusia yang serba terbatas. Bahkan seringkali tidak tepat untuk menggambarkan yang sesungguhnya dimaksudkan. Sebagai contoh rumusan syahadat kristiani , "Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang maha kuasa, pencipta langit dan bumi ..., dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita ... aku percaya akan Roh Kudus ..." , sering disalah mengerti sebagai percaya tiga Tuhan.  Syahadat kristiani secara jelas dan eksplisit menegaskan percaya satu Allah, monotheis. Allah yang diimani adalah  Allah  Bapa, pencipta langit dan bumi. Allah Bapa adalah Roh. Yang maha kuasa mencipta dengan berfirman. Kitab Kejadian menegaskan,"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi berlum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah :"Jadilah terang". Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi itulah hari pertama"(Kej 1:1-5) Dengan sebutan "Bapa" dimaksudkan Allah yang maha kuasa sebagai Asal Muasal, Awal Mula, Causa Prima segalanya yang baik. Allah Bapa bagai orang tua, bapak dan ibu yang menjadi asal muasal anak, cucu, cicit dst. Dengan menyebut "Bapa" tak pernah dipikirkan atau dikaitkan dengan alat kelamin lelaki, sebagaimana  sebutan "Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi" tak pernah dimaksudkan  alat kelaminnya laki-laki dan wanita. Dengan sebutan "Bapa" mau ditekankan relasi Allah dengan manusia begitu dekat, begitu pribadi, begitu istimewa, penuh kasih, seperti relasi antara orangtua dengan anak-anaknya. Sehingga begitu intimnya relasi-Nya dengan manusia, diperkenankan manusia memanggil-Nya "Bapa, Papa, Pak-e, Daddy". Sebutan "Daddy" jauh  lebih dalam maknanya dari father, ayah.

Allah Bapa yang maha kuasa itu adalah  Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub yang dalam perjalanan sejarah pergaulan-Nya dengan  manusia, mengambil keputusan masuk ke bumi manusia, menjadi manusia. Allah Bapa berbicara, berfirman lewat Yesus. Surat kepada umat Ibrani menegaskan "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan segala firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di temapt yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama sepertinama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaiak kita itu pernah Ia katakan :"Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" (Ibr 1:1-5). Yesus adalah Firman yang berasal, bermula, bersumber, bersama dan bersatu dengan Allah. Allah Pengasal Firman di sebut Bapa, sedangkan Firman yang berasal dari Allah menjadi manusia disebut Anak-Nya, Putra tunggal,  Yesus Nazaret. Yesusadalah gambar wujud Allah. Sementara Yohanes menarasikan, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula dari secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemulian-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran Yoh 1:1-5.9-14) Sejak semua adalah Firman. Firman itu bersama-sama Allah. Firman itu Allah. Firman itu menjadi manusia dan diam di antara manusia. Firman yang menjadi daging, itulah Yesus Nazaret. Jika firman Allah dapat menjadi buku, menjadi kitab suci, pastilah firman-Nya dengan kemahakuasaan-Nya mampu juga menjadi manusia. Nuzulul kitab dan Nuzulul inkannasi, keduanya dimungkinkan dan logis. Yesus adalah Firman yang menjadi daging manusia. Yesus tidak pernah dimaksudkan sebagai manusia yang menjadi Allah.

Terkait Allah Roh Kudus,Yohanes menyatakan "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,yaitu Roh Kebenaran yang ke luar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku" (Yoh 15:26-27). Roh Kudus,adalah Roh Kebenaran yang berasal dari Bapa, Penghibur yang Yesus utus. Kemudian Yohanes menegaskan  "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia" (I Yoh 4:1-3) Roh Kudus adalah Roh Allah yang menjadikan manusia mengaku Yesua manusia berasaldari Allah. Sedangkan lewat Pentakosta, Lukas menarasikan "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" ... Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita" (Kis 2:32-33.36-39).Roh Kudus,adalah Roh yang dijanjikan Yesus. Roh yang memanggil manusia mengikuti Allah dalamYesus.

Trinitas, Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus bukanlah ajaran berapa Allah. Tritunggal maha kudus merupakan kesimpulan iman bagaimana Allah sungguh mengasihi manusia secara total, optimal, maksimal, habis-habisan. Allah Bapa, Allah yang mengasihi manusia dengan menciptanya. Allah Putra adalah Allah yang mengasihi manusia dengan menjadi sesamanya. Allah Roh Kudus, Allah yang mengasihi manusia dengan mendampinginya. Maka merupakan kesalahan fatal memahami Trinitas kristiani sebagai tiga Tuhan. Keliru besar. Apalagi  menyebarluaskannya kepada yang lain. Hoaks dan penyesatan. Siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi.

"Siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.  Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." Semua pernyataan iman ini menggunakan bahasa bumi. Hanya dengan bantuan dari atas, Roh-Nya, .manusia dapat menangkap dan menemukan makna terdalamnya. Yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi, sulit mengerti perkara-perkara ilahi dengan kemampuan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun