Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Berbuat Jahat, Membenci Terang!

14 April 2021   07:15 Diperbarui: 14 April 2021   07:25 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bacaan, Rabu  14  April  2021  Percakapan  dengan Nikodemus  (Yohanes  3: 16 -21)

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Renungan

Dari Jogya ke Madiun, dari kethoprak ke ludruk. Dunia ludruk menjadi akrab di telinga selama kuliah di Madiun menjelang tahun 80-an. Hampir tiap hari selama tiga tahun mendengar  siaran ludruk dari radio, yang pada zamannya menjadi sarana utama mendapatkan informasi dan hiburan. Salah satu lakon ludruk yang mengesan mengisahkan anak perempuan seorang majikan yang hamil saat masih sekolah. Para pembantunya menyindir kasus kehamilannya dengan sebuah parikan. Sampai kini parikan itu tetap terngiang-ngiang di telinga."Jare bolah kok abot. Jare sekolah kok mbobot. Jare bolah kok ireng. Jare sekolah kok meteng" 

Bacaan Injil hari ini menarasikan perihal dampak pilihan orang-orang  yang percaya dan tidak percaya kepada Allah dalam nama Yesus, Utusan-Nya. Di tengah suasana hubungan yang tidak harmonis pemuka-pemuka agama Yahudi dengan Yesus, tampillah Nikodemus seorang tokoh terkemuka, pemimpin agama Yahudi, anggota Sanhedrin, dari golongan Farisi, yang mampu menangkap signal kehadiran Allah di dalam diri Yesus. Nikodemus mendatangi Yesus saat malam hari. Nikodemus membuka diri, menaruh simpati, bersikap baik  dan mengagumi Yesus. 

Ia melihat tanda-tanda kuasa ilahi pada-Nya. Benih-benih iman mulai tertanam, Hatinya siap menjadi tanah ladang  bagi persemaian  benih iman untuk tumbuh, bersemi dan bertunas. Nikodemus mulai mengunyah dan mengolah kebenaran iman,"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.  Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.  Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum "

Namun demikian, sepanjang masa akan selalu saja ada benih-benih ketidak percayaan dan penolakan  terhadap Yesus. Benih-benih antipati inipun tumbuh, berakar, bersemi, bertunas, berbunga dan berbuah. "Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.  Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak" Selalu saja muncul jenis rumput ilalang di tengah-tengah rimbunnya tanaman gandum. Tiap zaman mempunyai Petrus dan Yudasnya masing-masing. Tiap waktu lahir Pilatus, Kayafas, imam besar, pemuka agama yang memprovokasi  tindakan pengucilan, persekusi, penyaliban terhadap hal-hal yang beraroma Yesus Kristus.

Serapat apapun menyimpan kebusukan, suatu saat akan tercium juga. Seperti kehamilan yang menimpa pada anak gadis majikan di atas. Cepat atau lambat semua kejahatan  akan muncul ke permukaan, "konangan", dikenali. Sejatinya sejak dari awal tindak kejahatan, sekaligus menyelinap ketidak tenangan, ketakutan, kegelisahan, kegelapan, bayang-bayang hukuman mengiringnya. Mereka yang memilih bertindak jahat, kejahatannya akan semakin beranak-pianak. Kejahatan yang satu melahirkan kejahatan lainnya. 

Mereka hidup dalam lingkaran setan kejahatan. Mereka sudah berada dalam hukuman. Menjadi budak kejahatan. Mereka akan menjauhi terang, memilih kegelapan. Para koruptor tidak akan tahan hidup bersama dengan mereka yang memilih sebaliknya, hidup dengan benar, lurus, dan bersih. Pemalas merasa terusir oleh kehadiran mereka yang rajin, tekun dan ulet. Pengendara kendaraan bermotor tanpa kelengkapan surat diliputi kegelisahan, berharap tidak ada pemeriksaan kendaraan di jalanan oleh polisi. Mereka yang anti Kristus tidak betah berhadapan dengan yang simpati, konsisten dan konsekuen mengasihi-Nya.Yang berbuat jahat membenci terang.

Termasuk tipe manakah diri ini :  percaya atau tidak percaya pada Allah dalam Yesus? Menerima atau menolak Yesus? Mencintai atau membenci terang? Mencintai atau membenci kegelapan? Sebagai gandum atau rumput ilalang?  Kerap mereka-reka menutupi kebusukan kejahatan, dusta, tipu muslihat, bersandiwara, munafik, menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan? Atau bersikap tahu diri, rendah hati, sadari kelemahan dan kekurangan, akui kesalahan, setia pada pilihan yang baik, benar dan tidak populer dengan resiko siap sendirian, tetap minoritas, ditinggalkan dan dibenci banyak orang? "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."(Yoh 8:12) Yang berbuat jahat membenci terang. Yang menempuh jalan lurus  hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Berjalan di jalan terang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun