Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sudahkah Kebenaran Itu Kamu Lakukan Hari Ini? Menilai dari Sudut Pandang Filsafat Ilmu

29 Oktober 2020   22:08 Diperbarui: 29 Oktober 2020   22:41 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Pexels.com/Andrean Piacquadio

Semua orang menginginkan kebenaran dari orang lain. Tidak ada satupun anak manusia yang menerima kebohongan, dusta, hoax ataupun imitasi. Contohnya saja seorang Ibu-ibu yang membeli cincin emas untuk anaknya di sebuah toko. Cincin yang ia beli adalah barang imitasi. 

Sontak saja respons dan mimik wajahnya berubah, langkahnya pun tampak begitu kuat ingin kembali menukarkan barang tersebut kepada penjual. Tentunya ia tidak terima dengan perlakuan penjual tersebut yang berusaha menipunya dan marah-marah. Ya, sama tau aja, gimana ibu-ibu jika sedang marah. Hehe..

Tidak hanya itu saja, banyak orang tidak cermat dalam menggunakan kata-katanya dalam memberikan sebuah pernyataan. Sebenarnya, harus kita pahami bahwa persoalan yang belum jelas jangan terlalu cepat untuk di hakimi atau di tanggapi. 

Ingat! Apa yang masih ada di dalam pikiran, itu sepenuhnya milikmu. Namun, bila terlontar keluar. Ia menjadi milik si pendengar. Untuk mengatakan tidak jadi anda sudah tidak bisa lagi. Lidah tidak bertulang. Ia sering jadi sumber masalah. Tapi, jarang bisa menyelesaikan masalah.

Apakah yang dimaksud dengan kebenaran? Bisakah kita mendapatkan kebenaran? Jawabannya, tergantung dari sudut mana kita melihat kebenaran itu. dalam kajian Filsafat Ilmu ada beberapa teori. Apa saja?

1. Teori korespondensi

Sumber Gambar Good News From Indonesia
Sumber Gambar Good News From Indonesia

Kebenaran terjadi apabila ada kesesuaian antara peryataan dan kenyataan. Atau sesuai Fakta. Contohnya, Jakarta adalah Ibu kota Indonesia. Ini benar karena kenyataannya memang begitu. Jadi, harus sesuai dengan kenyataan ya!

2. Teori koheresi atau konsistensi

Sumber Gambar Hipwee
Sumber Gambar Hipwee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun