Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Dewasa, Kan? Harus Terbiasa dengan 10 Hal Ini

23 September 2020   12:18 Diperbarui: 23 September 2020   12:24 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa di dalam KBBI adalah sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi); telah mencapai kematangan kelamin; matang (tentang pikiran, pandangan, dan sebagainya). Jika merujuk dari pengertian KBBI kita dapat menyimpulkan bahwa dewasa adalah sebuah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang. Baik itu sikap, cara berperilaku, perubahan fisik dan segala hal yang berkaitan dengan diri seseorang yang sudah menuju usia balig. Tidak menyikapi suatu sikap seperti marah, sedih, kecewa dan bahagia secara berlebihan seperti anak-anak.

Berubahnya fisik seseorang belum tentu bisa di jadikan patokan untuk mengukur kedewasaan diri. Karena, meski sudah  mengalami perubahan fisik Namun, ada beberapa orang yang masih bersikap seperti anak-anak. Nah, ini bisa di katakan belum dewasa loh!

Terkadang ada juga seseorang yang memiliki fisik seperti remaja namun cara bersikapnya sudah sangat matang dan bijaksana. Jadi, untuk mengukur kedewasaan itu tidak bisa di lihat dari berapa usianya? bagaimana bentuk fisiknya? Sudahkah menghalami perubahan? Tidak itu saja loh kawan-kawan.

Tidak perlu berlebihan berpikir tentang seberapa dewasanya kamu. Teruslah memperbaiki diri, belajar mengendalikan emosional, belajar cara bersikap. Intinya, selalu belajar untuk perubahan diri yang lebih baik. Bagaimana, kamu siap, kan? Harus siap ya! Jangan ada alasan lagi, kamu sudah dewasa. Ops, maksudnya sedang menuju kedewasaan.

Ternyata untuk mendewasakan diri tidak mudah loh! Kita harus terbiasa dengan perihal yang tidak kita sukai, berbagai sifat kerasnya perjuangan. Untuk itu ada beberapa hal yang mengharuskan kita membiasakan diri untuk bersamanya, Terdapat 10 hal. Apa saja? Mari kita bahas!

1. Terbiasa dengan penolakan, membiasakan menolak yang bertentangan

Sumber Gambar Sentral Sistem
Sumber Gambar Sentral Sistem

Di usia yang sudah berbilang ini kita sudah seharusnya terbiasa dengan banyak penolakan. Seperti penolakan teman ketika kita meminjam uangnya, penolakan pekerjaan, penolakan hubungan percintaan. Penolakan dalam pendidikan. Ya, intinya penolakan itu hal biasa yang harus kita terima dengan hati yang lapang. Contohnya, hal yang sangat dekat dengan anak muda adalah penolakan terhadap perasaan. Aah, terlalu lembut aku berkata, langsung saja. Cintamu di tolak, artinya dia tidak ingin bersamamu. Sudahlah! Berhentilah sekarang. Ada orang lain yang mau menerimamu dengan segala kekurangan. Tenang saja!

Jadi, intinya orang lain tidak akan menerima atau menyetujui sesuatu yang tidak sesuai dengan dirinya. "Jangan terlalu berharap kepada manusia, orang lain tidak bisa kita kendalikan. Jadi, kendalikan diri sendiri." ujar temanku Rany. Sepertinya dia sudah menjadikan penolakan sebagai hal yang sangat berharga.

Kemudian, Sekarang saatnya kamu menolak hal yang tidak sesuai dengan kemauanmu. Katakan "Tidak" agar beban yang harus kamu pikul tidak bertambah. Selama ini Kan, banyak diantara kita yang asal mengiyakan saja permintaan orang lain tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Mulai sekarang belajarlah untuk menolak. Aku rasa ini hal yang lumrah terjadi. Toh, tidak orang lain saja yang di tolak, kamu pun juga, kan? Jadi, berhentilah mengiyakan semua perkataan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun