Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Manusia Berparas Diri Sendiri

4 September 2020   22:25 Diperbarui: 4 September 2020   22:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Kompasiana.com

Malam telah larut membaluti bumi yang kian merekah tanpa perbaikan penghuni yang terus-menerus merusak tatanan jiwa

Suara manusia mengumpat, mencaci, sumpah serapah tak ubah seperti sunyinya malam dan jangkrik yang bersuara

Malam memang larut, kata-kata mereka melekat bagai embun pagi di sari dan kelopak bunga-bunga

Kian kebawah makin merendah hingga jatuh tak tersisa

Laut yang begitu dalam tak pernah tampak oleh mata elang

Permukaan pantai nan indah mengelabui suara ombak yang menghantam batu karang

Aku takkan rapuh dengan nyanyian orang-orang yang hanya bernyanyi tentang kekurangan

Air beriak tanda tak dalam. Aku pun takkan bersuara tentang kelebihan

Tak perlu pembuktian; tak perlu pula membuka karang untuk mutiara nan berkilau bersinar terang

Cukup diam, tampakkan wibawa dan pesona yang ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun