Mohon tunggu...
Bayu WisnuAji
Bayu WisnuAji Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

Hallo, Salam kenal. Saya Aji, warga desa Pakujati.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Ajarkan Kerja Sehat dan Cerdas di Masa Pandemi Covid-19

2 Agustus 2021   09:50 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Brebes (2/8) – Adanya pandemi Covid-19 tidak berarti kegiatan KKN ditadakan. Sebaliknya, KKN tetap dilaksanakan dengan memprioritaskan pelaksanaan KKN di kampung halaman mahasiswa. KKN Tim II Undip 2020/2021 memiliki tema “Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).

Kali ini, KKN Tim II Undip 2020/2021 dilaksanakan di desa Pakujati, yaitu sebuah desa di wilayah kecamatan Paguyangan yang sebagian besar penduduknya aktif di bidang peternakan ayam dan pertanian padi. Bagi mereka, aktivitas angkat-angkut sudah menjadi hal yang lumrah. Namun terlepas dari “lumrah” atau keterbiasaan tadi, jika aktivitas angkat-angkut dilakukan dengan cara yang salah, dapat meningkatkan potensi mengalami Penyakit Akibat Kerja (PAK) seperti gangguan musculoskeletal disorder. Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan “3M” di tengah padatnya aktivitas mereka.

Kenyamanan dalam aktivitas angkat-angkut turut dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja mereka. Tempat kerja yang tidak tertata dengan rapih dapat menimbulkan pemborosan waktu dan tenaga hingga meningkatnya resiko PAK. Dengan demikian, mahasiswa KKN Tim II Undip 2020/2021 merekomendasikan peningkatan manajemen tempat kerja menuju Efisien, Nyaman, Aman, Sehat dan Efektif (ENASE) melalui penerapan 5S/5R, yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat) dan Shitsuke (Rajin). Salah satu peternakan ayam di RW 01 sudah cukup baik dalam penerapan 5S, hanya saja terkendala pada bagian Seiso (resik) dikarenakan tempat kerja memiliki lingkungan terbuka.

Selain itu, kenyamanan dalam aktivitas angkat-angkut dipengaruhi oleh postur tubuh saat melakukan angkat-angkut. Sejauh ini, aktivitas angkat-angkut dilakukan oleh pekerja peternakan di RW 01 tanpa memerhatikan postur tubuh.

Sebelum dan sesudah dilakukan diskusi mengenai postur tubuh awal dalam mengangkat, perbedaan nampak jelas pada postur tubuh awal dalam mengangkat oleh pak Kholil (atas) dan pak Darso (bawah). Jika sebelumnya, postur tubuh awal dalam kondisi membungkuk yang jika dilakukan dalam frekuensi yang tinggi dan beban yang besar dapat meningkatkan resiko rerjadinya PAK. Setelah dilakukan diskusi, postur tubuh awal dalam kondisi jongkok, sehingga beban menyebar raa pada tubuh bagian atas dan bawah dan dapat mengurangi resiko terjadinya PAK. Menurut pak Kholil dan pak Darso, posisi awal jongkok terasa lebih ringan. Hanya saja masih memiliki kesan kaku karena belum terbiasa melakukannya.

Di tengah kesibukan masyarakat, enggan bagi mereka untuk mencuci tangan jika tangan tidak terlihat begitu kotor. Padahal tangan yang tidak tampak kotor bukan berarti bersih dari bakteri. Sebagai salah satu alternatif membersihkan tangan, mahasiswa KKN Tim II Undip 2020/2021 merekomendasikan penggunaan Hand Sanitizer yang terbuat dari bahan dasar alkohol (kadar minimal 70%), lidah buaya dan minyak esensial.

Cara pembuatannya cukup mudah, siapkan ketiga bahan yang telah disebutkan sebelumnya. Pastikan untuk penggunaan lidah buaya hanya gelnya saja, tidak bersama dengan kulitnya. Campurkan ketiga bahan tersebut dengan perbandingan 3 (alkohol): 1 (lidah buaya) dan minyak esensial secukupnya. Aduk hingga merata dan masukan ke dalam botol spray. Diamkan selama 2 hari agar campuran larut sepenuhnya sebelum pemakaian.

Gambar 2. Dokumentasi Penggunaan Hand Sanitizer Lidah Buaya (dokpri)
Gambar 2. Dokumentasi Penggunaan Hand Sanitizer Lidah Buaya (dokpri)

Harapannya, dengan adanya Hand Sanitizer Lidah buaya dapat dijadikan sebagai alternatif pembersih tangan sementara sebelum akhirnya mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebagai salah satu bentuk pelaksanaan terhadap protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Penulis: Bayu Wisnu Aji - Teknik Industri

DPL: Ir. Rudy Hartanto, S.Pt., MP., Ph.D., IPM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun