Mohon tunggu...
Immanuel Bayu
Immanuel Bayu Mohon Tunggu... -

Anak IT yang benci ngoding dan senang menulis hehe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini?

17 September 2010   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebentar lagi kita semua akan mengakhiri hari yang indah ini dengan beristirahat. Mungkin menurut beberapa orang, hari ini adalah hari yang melelahkan karena harus mencicil tugas-tugas yang akan kita kerjakan pada hari Senin nanti. (Sebenarnya ini pengalaman saya pribadi hehe)

Lalu pertanyaannya, apakah anda sudah bersyukur hari ini? Mengapa kita harus bersyukur? Mungkin kita sedang mengalami nasib buruk hari ini. Namun, itu bukan alasan kita untuk tidak bersyukur kepada Tuhan . Ingatlah, yang menentukan nasib adalah manusia sedangkan takdir adalah Tuhan. Jadi jika nasib buruk terjadi itu adalah salah kita sebagai manusia.

Saya punya sebuah cerita ketika live in di desa Sukarejo di daerah Jawa Tengah. Saya tinggal bersama dengan seorang petani jagung dan istrinya yang juga membantunya dalam bertani. Mereka hidup sangat sederhana dan bisa dibilang hidup dibawah standar. Mengapa saya bisa bilang begitu? Karena dengan melihat kondisi rumah saja, saya sudah mengerti bahwa beliau adalah orang yang paling miskin di desa tersebut. Mereka benar-benar hidup seadanya, tidak pernah berpikir terlalu jauh. Yang penting adalah hari ini, masalah besok ya besok, jangan dipikirkan sekarang. Saya pun merasakan bahwa hidup dengan mereka cukup berat karena saya juga harus mengikuti aturan mereka walaupun mereka juga cukup segan dengan kami (waktu itu saya berdua dengan teman saya). Sampai pada suatu malam saya melihat sang bapak sedang duduk diam di kursi dan berdoa. Selesai berdoa, saya pun menanyakan kepadanya sebenarnya doa seperti apa yang beliau panjatkan kepada Tuhan. Saya berpikir, mungkin saja bapak ingin mendoakan agar cuaca besok cerah sehingga beliau bisa memanen jagung. Ternyata itu salah besar, beliau tidaklah berdoa melainkan hanya mengucap syukur saja. Tidak ada keinginan yang dipanjatkan dalam doanya tersebut. Beliau cuma bilang bahwa doanya memang hanya berisi ucapan syukur saja tidak ada yang lain. Mereka tidak pernah meminta kepada Tuhan, mereka hanya bisa mengucap syukur saja kepada Tuhan. Mulai dari situ saya sadar bahwa orang yang kurang beruntung dari saya saja masih bisa bersyukur. Kenapa saya tidak bisa melakukan hal yang sama?

Dengan bersyukur kita masih bisa merasakan anugerah dari Tuhan. Kita sering meminta yang besar tapi tidak mau mensyukuri hal yang kecil yang diberikan Tuhan. Sebenarnya tidak ada yang pemberian Tuhan yang kecil, semuanya besar. Contohnya : sampai saat ini kita masih bernapas dan masih bercanda ria dengan teman bahkan keluarga kita. Itu adalah anugerah terindah yang pernah diberikan oleh Tuhan kepada anda semua. Mari bersyukur, karena dengan bersyukur kita jadi lebih memaknai dan menghargai kehidupan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun