Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Self Talk, Belajar Mendengar Suara Hati Tanpa Membandingkan

1 Desember 2022   05:49 Diperbarui: 1 Desember 2022   06:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self talk sebagai bagian dari mencintai diri sendiri | sumber freepik.com

Pernah dengar ada orang ngomong sendiri? Sebagian orang sering melakukan ini. Walaupun resikonya sering dianggap orang "kurang waras". Namun tahukah temans, ternyata menurut penelitian ahli kejiwaan, kegiatan "ngomong sendiri" ini ada sisi baiknya bagi kesehatan jiwa.

Untuk orang yang dikatakan sehat jasmani dan rohani kegiatan ngomong sendiri sering dihubungkan dengan self talk. Perbedaannya jika ngomong sendiri cenderung bersuara atau berguman sedangkan self talk cenderung berbicara tanpa suara atau hanya "membatin" atau dalam hati saja. 

Self Talk Mendengar Suara Hati 

Menyikapi berbicara pada diri sendiri sejatinya baik untuk kesehatan mental. Berbicara pada diri sendiri pada tingkatan spiritual seperti berdialog dengan "sejatinya" diri. Manifestasi dari sejatinya diri tentu saja kita bisa sedikit "mendengar" suara Tuhan.

Untuk sebagian orang berbicara pada diri sendiri bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari meditasi, merenung, berdzikir sampai melamun. Apapun cara yang dipilih orang untuk melakukan self talk itu hanya media perantara atau sarana saja. 

Kelebihan Self Talk 

Pada saat mengambil sebuah tindakan mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, biasanya setiap orang akan mendengar suara hati sebelum mengambil keputusan.  Hasil akhirnya orang tersebut akan melakukan sesuatu yang diyakini "kebenarannya"  atau batal melakukan sesuatu setelah berdiskusi dengan diri sendiri.

Saya pribadi sering melakukan self talk atau berbicara pada diri sendiri ketika mendapatkan situasi yang simalakama. Jika memilih A akan berakibat pada B begitu juga sebaliknya. Keputusan yang diambil berdasarkan self talk tentu dengan menggunakan berbagai pertimbangan dan analisa yang matang. 

Jenis Self Talk 

Ada dua jenis self talk yaitu self talk positif dan negatif. Jika self talk positif merujuk pada rasa optimisme dan semangat untuk memperbaiki situasi.

Jika hari ini belum berhasil maka ada rasa optimis di masa akan datang akan berhasil. Ada sesuatu yang harus disempurnakan supaya di masa datang apa yang diharapkan bisa terpenuhi. Harapan dan keyakinan yang bersifat optimis membuahkan semangat. Sehingga self talk yang dilakukan akan menghasilkan keluaran yang baik.

Begitu juga jenis self talk negatif. Biasanya pengharapan dari individu yang mempunyai self talk negatif sudah pada ambang batas kesabaran. Tidak ada lagi pengharapan positif disebabkan berbagai hal. Salah satunya tidak ada pendukung disekitar yang mampu menguatkan individu untuk menguatkan pengharapan positif. Self talk negatif bisa terjadi karena individu sering membandingkan"ukuran kaki sendiri" dengan "sepatu orang lain". 

Jangan Membandingkan 

Self talk negatif muncul salah satunya karena individu mencari pembanding di luar dirinya. Padahal setiap individu itu punya keunikan yang berbeda. Setiap individu unik dari sananya. Setiap individu tidak perlu sama dengan orang lain. Setiap individu tidak perlu jadi orang lain untuk bisa disebut "berhasil".

Perkara membandingkan kekurang beruntungan individu dengan nasib orang lain membuat self talk menjadi negatif sampai dipenuhi kebencian tanpa pernah tau penyebabnya. Misalnya; "terang saja dia kaya wong anaknya konglomerat". Atau, "pantes dia pintar wong punya privilage". , dsb. Hasil akhir self talk negatif ini membuat individu sulit keluar dari pemikiran negatif.

Selesai Pada Diri 

Pernahkah teman mendengar mendengar ungkapan "orang itu sudah selesai dengan dirinya" . Ungkapan ini dalam maknanya dan berhubungan dengan self talk. Orang dengan tipikal ini sudah terbiasa menggunakan self talk untuk mengajari diri sendiri supaya merasa "biasa saja" dengan cara membiasakan segala kemungkin yang sedang dan akan terjadi pada diri sendiri. Baik saat ini maupun di masa depan.

Orang seperti ini biasanya mempunyai pembawaan kalem, berperilaku seadanya dan bisa memantaskan diri dimanapun berada. Tipikal orang seperti ini juga tidak ada rasa "heran" pada sesuatu yang berbeda baik yang terlihat secara kasat mata maupun yang tersirat. 

Orang tipikal seperti ini juga tidak ambil pusing dengan ke"julitan" orang lain terhadap dirinya. Ia nyaman menjadi diri sendiri, berdikari atas usaha sendiri dan tidak membutuhkan pengakuan berlebih dari orang lain. Penampilan orang ini biasa dan sangat sederhana, orang ini berusaha tidak menarik perhatian orang lain. Bahkan orang lain lah yang kepo dengan kepribadian orang seperti ini. 

Penutup 

Seiring bertambahnya usia dan banyaknya perjalanan yang dilalui "self talk" adalah cara setiap individu mengukur diri. Berbicara pada diri sendiri atau self talk penting supaya kondisi kesehatan jiwa tetap terjaga. Jadi luangkan waktu untuk self talk dengan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun