Akulah si anak SMA berbalut seragam Pramuka Â
Menantikan hari yang sudah di depan mata
Aku pun siap berangkat kemah pada senja itu
Menyambut tunas kelapa lambang pemersatuÂ
Bunda memanggilku dari balik pintu
"Nak, jangan lupa bawa obat sakit gigimu."
Kutolak mentah-mentah pemintaan bunda
"Bunda, gigiku akan baik-baik saja."Â
Kulangkahkan kedua kakiku ini
Kuayunkan dengan semangat sepenuh hati
Merasa diri ini sama sekali tak berdosa
Meskipun telah menghiraukan permintaan bunda
Gawat!
Sakit gigiku tiba-tiba saja kambuh di sana
Kembali terngiang lagu dangdut yang biasa disetel ayah tercinta
"Daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa."
Aku belum pernah merasakan sakit hati
Sakit yang terjadi karena ditinggal pergi
Tetap saja sakit gigi ini lebih menyakitkan bagiku
"Tolong! Siapa yang bisa menyembuhkan sakit gigiku?"
Berbagai macam obat warung kutenggak dengan paksa
Namun, hanya nihil yang sekarang aku punya
Sakit gigi ini semakin menjadi-jadi
Dan aku semakin tak mengerti apa yang terjadi
Aku kembali ke rumah dan sakit gigi ini masih terasa
Bunda langsung menyambutku dengan tangan terbuka
Kejadian langka pun terjadi saat itu juga
Alhamdulilah, sakit gigiku hilang begitu saja
Tepat di saat diriku mencium tangan bunda
Kuteringat permintaan bunda tempo hari itu
Ternyata bunda sangat sayang kepadaku
Bunda memanggilku dari balik pintu
"Nak, jangan lupa bawa obat sakit gigimu."
Permintaannya bagaikan sebuah doa
Namun, aku malah menghiraukannya
Allah pun langsung menegurku dengan segera
Lewat sakit gigi yang datangnya tak terduga