Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Bunda Meminta

28 Desember 2017   10:44 Diperbarui: 28 Desember 2017   12:01 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akulah si anak SMA berbalut seragam Pramuka  
Menantikan hari yang sudah di depan mata
Aku pun siap berangkat kemah pada senja itu
Menyambut tunas kelapa lambang pemersatu 

Bunda memanggilku dari balik pintu
"Nak, jangan lupa bawa obat sakit gigimu."
Kutolak mentah-mentah pemintaan bunda
"Bunda, gigiku akan baik-baik saja." 

Kulangkahkan kedua kakiku ini
Kuayunkan dengan semangat sepenuh hati
Merasa diri ini sama sekali tak berdosa
Meskipun telah menghiraukan permintaan bunda

Gawat!
Sakit gigiku tiba-tiba saja kambuh di sana
Kembali terngiang lagu dangdut yang biasa disetel ayah tercinta
"Daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa."

Aku belum pernah merasakan sakit hati
Sakit yang terjadi karena ditinggal pergi
Tetap saja sakit gigi ini lebih menyakitkan bagiku
"Tolong! Siapa yang bisa menyembuhkan sakit gigiku?"

Berbagai macam obat warung kutenggak dengan paksa
Namun, hanya nihil yang sekarang aku punya
Sakit gigi ini semakin menjadi-jadi
Dan aku semakin tak mengerti apa yang terjadi

Aku kembali ke rumah dan sakit gigi ini masih terasa
Bunda langsung menyambutku dengan tangan terbuka
Kejadian langka pun terjadi saat itu juga
Alhamdulilah, sakit gigiku hilang begitu saja
Tepat di saat diriku mencium tangan bunda

Kuteringat permintaan bunda tempo hari itu
Ternyata bunda sangat sayang kepadaku
Bunda memanggilku dari balik pintu
"Nak, jangan lupa bawa obat sakit gigimu."

Permintaannya bagaikan sebuah doa
Namun, aku malah menghiraukannya
Allah pun langsung menegurku dengan segera
Lewat sakit gigi yang datangnya tak terduga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun