Mohon tunggu...
bayu aryadani
bayu aryadani Mohon Tunggu... Relawan - tidak ada

kuliah di Universitas Mataram FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Mengikuti Organisasi HMP2K

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Anak Muda Memajukan Daerahnya

1 Januari 2022   20:24 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:37 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMKM bale bawang merah/dokpri

Terkadang kita tak butuh pengakuan, hanya butuh menunjukan kemampuan. Tahun telah berganti, tapi kehidupan masih begini-begini saja. Pemuda usia produktif yang seharusnya menjadi aset negara, kondisinya begitu melarat. 

Mereka miskin ide dan gagasan, mereka miskin tindakan, endingnya ia terjebak pada satu kondisi yang tak mampu menopang kehidupannya dan keluarganya. Hal ini tentu menjadi soal yang begitu besar dan perlu dicari jalan keluarnya. 

Lalu apa yang bisa diperbuat.? Jika kita analisa jauh lebih kritis, potensi alam NTB tentunya dapat menjadi peluang besar. Kita punya tembakau yg sering dimonopoli oleh satu dua perusahaan besar, kita punya jagung di Sumbawa dan Dompu, kita punya bawang merah kualitas unggul di Bima, kita punya beras tanjung yg jempolan di Lombok Utara. 

Kita pun sudah di fasilitasi dana desa yang bisa dimanfaatkan melalui BUMDES, kita punya alokasi anggaran karang taruna, dan kita punya anggaran2 lain yang kerap luput dibaca dan diperjuangkan oleh anak2 muda utk berkarya. 

Padahal revolusi adalah mencipta, dan mencipta baru akan bisa jika sudah ada sebuah karya.
Mari kita mulai uraikan satu persatu agar bisa dipahami dengan baik, kita mulai dari anggaran yang sebetulnya bisa dijadikan modal usaha dan dapat dimanfaatkan untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat terlebih anak muda. Pertama adalah anggaran kelurahan dan anggaran desa. 

Anggaran kelurahan dan anggaran desa pada dasarnya dapat dimanfaatkan ketika diusulkan terlebih dahulu pada tahun sebelumnya dan realisasinya bisa dirasakan pada tahun berikutnya. 

Waktu menguslkan program di tingkat kelurahan dan kecamatan inilah yang sering kali lalai dilihat oleh pemuda. Usulan-usulan program ini legal secara hukum tentunya dengan menggunakan perangkat-perangkat kelurahan/desa misalnya saja karang taruna. 

Contoh kongkritnya adalah karang taruna mengusulkan membeli mesin perkakas bangunan yang bisa diusulkan pada tahun sebelumnya dan bisa didapatkan pada tahun berikutnya untuk dipergunakan sebagai inventaris organisasi pemuda dan dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha misalnya jasa las besi dan lain sebagainya. 

Untuk itu, menjadi keharusan dan mempunyai kepentingan kita untuk memperkuat organisasi kepemudaan di tingkatan kelurahan dan desa sebagai pengusul dan pengawal program sekaligus pelaksana program yang sudah diusulkan sebelumnya.

Selanjutnya ialah, mendorong kualitas program yang berkelanjutan. Ketika modal sudah ada, berarti yang dipikirkan selanjutnya ada mendorong kualitas program yang berkelanjutan. Kualitas program akan sangat menentukan bagaimana dinamika anak-anak muda yang didorong sebagai motor penggerak desa. 

Pemuda biasanya sering kali mendorong program momentuman berupa lomba-lomba, namun dengan tuntutan zaman yang semakin maju, kualitas program kerja anak muda harus dimajukan dlm arti membentuk satu program yang berkelanjutan dan bisa menjawab kebutuhan dasar ekonomi anak muda. 

Didesa biasanya sering diprogramkan KUBE (Kelompok usaha bersama) sebut saja membeli anak sapi yang kemudian dipelihara satu tahun kemudian dijual ke warga yang ingin berkurban pada saat idul adha, atau bisa juga mendorong wisata yang ada didesa ataupun mendorong jual beli barang dan jasa sesuai dengan kondisi yang ada di masing2 desa atau kelurahan. 

Sekali lagi, kualitas program ini harus diusulkan scr formal sehingga kendala modal bisa dibantu oleh anggaran kelurahan dan anggaran desa, sebab tugas dari desa/kelurahan bukan hanya membuat KTP dan KK, melainkan dapat dimajukan untuk membuat program yang dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Yang terakhir ialah kualitas pemuda yang menggerakan program. Ketika anggaran sudah ada, kualitas program sudah diusulkan, ujung tombak keseluruhannya ialah pelaksana program itu sendiri. 

Disinilah mental tarung anak muda diuji, mental survive mereka dalam berwirausaha dipertaruhkan dan harus dievaluasi secara rutin. Pelaksana program ini harus diberikan target apa capaian2 program yang dilaksanakan sebagai ukuran kemauan dan kemampuan anak muda.

Selamat tahun baru, semoga di tahun baru ini adanya progres anak muda NTB yang dapat dapat berguna bagi dirinya, keluarganya, daerahnya dan negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun