Pulang Kampung, Kalian Mahasiswa Spesies Apa?

Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" (Tan Malaka).

Momentum idul fitri yang membawa mahasiswa ke kampung halamannya masing-masing. setumpuk kasus-kasus masyarakat akan menjadi pekerjaan rumah berat yang harus diselesaikan oleh sekelompok masyarakat superior yang bergelar MAHA-siswa ketika kemabali ke kampung. sebab mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang memilki corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreatifitas dalam rangka mewujudkan TRI DARMA PERGURUAN TINGGI yakni Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian pada masyarakat. label agent of change dan agent of control yang disematkan pada mahasiswapun menjadikanya aktor utama yang harus memikul beban berat masyarakat; anjloknya harga komoditas pertanian, murahnya gaji buruh, sempitnya lapangan pekerjaan pemuda, dan persoalan masyarakat lainnya. 

cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu" (Tan Malaka, Islam dalam Tinjauan Madilog).
10 pemuda yang mau menggucangkan dunia itu mana.? setelah kembali ke kampung halamannya, mahasiswa seakan-akan terbuai dengan kehangatan pacar, ups kehangatan keluarga maksudnya. bisanya cuma jalan-jalan dan posting-posting pemandangan. mirip dengan biro-biro kapitalis. selain spesies mahasiswa jenis ini, dapat pula kita temukan spesies mahasiswa berjenis pelacur intelektual ketika kembali ke kampung halaman. spesies mahasiswa jenis ini biasanya lebih terhormat dibandingkan dengan pelacur miskin yang menjual vaginanya untuk bertahan hidup. mahasiswa pelacur intelektual ini biasanya menjilat dubur pejabat-pejabat dengan harapan akan mendapat pekerjaan dikemudian hari. "emang cari kerja susah sih dizaman ini makanya harus cipok eh jilat-jilat maksudnya".  

ringankanlah beban rakyat, bantulah rakyat memikul beban yang begitu berat ini. tumbuhkanlah kumpulan-kumpulan, komunitas-komunitas, organisasi-organisasi yang berguna bagi masyarakat kecil. sebab hitam tetaplah hitam dan putih tetaplah putih.

minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan bathin. selamat pulang kampung generasi penerus bangsa, selamat menjadi generator pembangkit kehidupan bermasyarakat. jangan jadi kaum intelektual hina.