Mohon tunggu...
Bayu Akmal Prasetyo
Bayu Akmal Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bayu Akmal

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Benteng Van Der Wijck

13 April 2021   14:55 Diperbarui: 13 April 2021   15:17 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Kebumen  dikenal dengan wisata pantai serta wisata alamnya yang cukup menarik untuk dikunjungi, Selain itu Kabupaten Kebumen juga memiliki salah satu benteng yang cukup ikonik serta bersejarah peninggalan belanda, yaitu banteng Van Der Wijck.

(Reporter : Bayu Akmal P)

Wisata Benteng Van Der Wijck didirikan pada tahun 1818 oleh Jenderal Van den Bosh. Dulunya, ini hanya berfungsi sebagai kantor VOC, sebuah kongsi perdagangan milik Belanda. Kemudian Benteng Van Der Wijck berubah fungsinya sebagai benteng pertahanan ketika Belanda berperang melawan masyarakat Yogyakarta, Benteng Van Der Wijck terletak di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen dan terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota kebumen dan bisa ditempuh kurang lebih 25-30 menit dari pusat kota kebumen serta bisa diakses menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.

Menurut Cerita sejarah dari berbagai kalangan, Benteng Van der Wijck dibangun pada awal abad 19 atau sekitar 1818 seiring meluasnya pemberontakan Pangeran Diponegoro di beberapa daerah. Pembangunan benteng ini adalah sebagai tempat pertahanan sekaligus perencanaan penyerangan di eks-Karisidenan Kedu Selatan.

Tapi dalam versi yang lain, Benteng Van der Wijck dibangun pada tahun 1844. Sebelum dibangun menjadi benteng, gedung ini awalnya hanya sebuah  kantor Kongsi Dagang VOC (Vereenigde Ootindische Compagnie). Lantaran kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro yang berpusat di Bagelen Selatan (sekarang kota Kebumen) cukup besar, Belanda mendatangkan tentaranya ke Gombong. 

Mereka kemudian ditempatkan di kantor Kongsi Dagang VOC, Karena dijadikan pertahanan militer dalam menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro di wilayah Bagelen Selatan, pada 1844 akhirnya Belanda mulai membangun sebuah benteng di kantor Kongsi Dagang VOC tersebut. Empat tahun kemudian benteng ini baru selesai dibangun.

Jika dibandingkan dengan peninggalan Belanda lainnya, Benteng Van der Wijck mempunyai keunikan tersendiri. Bangunannya dua lantai dan berbentuk segi delapan berwarna merah bata. Ketinggian gedung 10 meter. Tebal dindingnya mencapai 1,4 meter dan tebal lantai 1,1 meter. Total luasnya bangunannya sekitar 7.170 meter persegi.

Bangunan Benteng ini dibangun oleh pihak militer Belanda dengan mempekerjakan kurang lebih 1400 orang yang berasal dari Banyumas dan Bagelen. Pada tahun 1856, Benteng Cochius difungsikan menjadi sekolah militer (Pupillenschool) atau sekolah taruna untuk orang-orang Eropa. Benteng berganti nama menjadi Benteng Van Der Wijck sebagai hadiah atas jasanya di bidang kemiliteran Belanda.

Di masa kependudukan Jepang, Benteng Van Der Wijck masih difungsikan sebagai tempat pelatihan tentara. Fungsi ini masih bertahan hingga Indonesia merdeka. Benteng digunakan sebagai barak ABRI hingga tahun 1980. Setelah itu benteng diubah fungsinya menjadi tempat tinggal anggota TNI Angkatan Darat hingga tahun 2000.

Bangunan peninggalan Belanda ini dikelola oleh pihak swasta PT Indo Power Makmur Sejahtera, untuk dijadikan objek wisata sejarah. Di dalamnya dibangun beberapa sarana permainan anak-anak. seperti perahu angsa, kincir putar, kolam renang dan berbagai macam permainan serta wahana anak-anak lainnya, Tidak ketinggalan juga sebuah patung dinosaurus raksasa ikut dibangun untuk meramaikan suasana dan lebih mengakrabkan dengan dunia anak-anak. Bahkan sebuah stasiun kereta api mini dibangun di bagian atas benteng tepat di atas gerbang utama, memungkinkan pengunjung untuk mengitari sisi atas benteng dengan menggunakan kereta mini.

Tiket masuk menuju Benteng Van Der Wijck cukup terjangkau, pengunjung cukup merogoh kocek sekitar 25 ribu pada hari -- hari biasa & 30 ribu pada akhir pekan, dengan membeli tiket tersebut pengunjung sudah bisa menikmati berbagai wahana serta bisa berfoto -- foto dan juga menikmati pemandangan serta suasana yang ada di area wisata Benteng Van Der Wijck sepuasnya tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

Benteng Van Der Wijck cukup ramai dikunjungi oleh para wisatawan pada saat akhir pekan atau pun pada saat hari -- hari besar seperti lebaran, natal, tahun baru serta hari -- hari besar lainnya.

Perlahan tapi pasti, banteng van der wijck semakin berkembang dan semakin dikenal oleh banyak orang dan pernah dijadikan sebagai lokasi syuting salah satu film bergenre action yang berjudul The Raid 2: Berandal pada tahun 2014 silam.

Bagi para penggemar film action, pasti tahu film 'The Raid 2: Berandal' tahun 2014 yang populer di seluruh dunia. Film ini menceritakan Rama (diperankan Iko Uwais) salah satu petugas kepolisian yang memusnahkan dan menangkap sindikat penjahat. Film ini pun memborong banyak penghargaan, seperti 3 kategori pada Indonesia Film Trailer Award (IFTA) tahun 2015 kemarin, Film 'The Raid 2: Berandal' mengambil banyak lokasi syuting pertarungan. Salah satunya di bagian awal-awal film, adalah pertarungan Rama di dalam penjara. Diceritakan, Rama menyamar menjadi penjahat dan masuk ke penjara untuk bisa mendekati Ucok (diperankan Arifin Putra) yang merupakan salah satu anak dari bos mafia.

Berkat film The Raid 2 : Berandal, nama Benteng Van der Wijck semakin terkenal dan mampu mengangkat nama Kabupaten Kebumen serta pariwisatanya, banyak wisatawan dalam kota hingga luar kota yang berdatangan untuk sekedar mengobati rasa penasaran dan juga berfoto, karena di benteng Van Der Wijck terdapat banyak spot foto yang menarik & instagramable.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun