Mohon tunggu...
Bayu Aji
Bayu Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

wong jowo ojo lali jowone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Napak Tilas Candi Budaya Nusantara bersama Lembaga Pelestarian dan Pelindung Budaya Nusantara (LP2BN)

7 Mei 2023   12:59 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:41 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1  Candi Dermo

LP2BN (Lembaga Pelindung  dan Pelestarian Budaya Nusatara) adalah komunitas yang bergerak di bidang kebudayaan dan seni adat istiadat nusantara yang berdiri sejak tahun 2011. Budaya ini merupakan warisan dari nenek moyang bangsa indonesia sejak dahulu kala.

Budaya napak tilas merupakan peristiwa untuk menginggat sebuah perjuangan leluhur bangsa serta suatu cara hidup yang berkembang yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari banyak unsur yang kompleks, yang terlihat dari sebuah sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan,dan karya seni. Sehingga menciptakan karakter manusia berjiwa besar  dan berbudi luhur.

Termasuk dalam sesaji yang paling utama yang harus ada yaitu kemenyan, dupa, minyak, panganan, kembang dan sebagainya, yang disajikan atau dipersembahkan kepada leluhur dalam upacara keagamaan atau adat lainnya, yang dilakukan secara simbolis dengan tujuan berkomunikasi kepada leluhur.

Bersama  ketua LP2BN yaitu ki waris santoso, ketua DPC ki purbo, serta wakil DPC ki imron sakroni dan wakil LP2BN sidoarjo ki hadi suyitno. LP2BN kota sidoarjo dan LP2BN cabang Bojonegoro melaksanakan Napak Tilas pada hari minggu 19 maret 2023 yang dimulai dari candi dermo yang tertelak di dusun santren, desa candinegoro, kecamatan wonoayu, kabupaten sidoarjo. Kemudian melajutkan perjalanan ke candi pari yang terletak di kecamatan porong, kabupaten sidoarjo. Kemudian di lantik dan di resmikan ketua DPP pusat ki aris sugito dari blitar, sebagian peserta dari anggota TNI, linmas, dan babinsa.

Sejarah Candi Dermo

Candi dermo adalah candi yang terletak di dusun santren, desa candinegoro, kecamatan wonoayu, kabupaten sidoarjo. Candi ini bertipe paduraksa dengan memperlihatkan bagian atap menyatu. Keberadaan candi telah didata dengan nomor 20/SDA/2014. Demensi ukuran candi yaitu tinggi 13,5 meter, panjang 9 meter, dan lebar 7,7 meter.

Secara keseluruhan, Candi Dermo merupakan gapura yang berbentuk garuda padu raksa. Dalam ilmu arkeologi, garuda padu raksa adalah gapura yang bagian atasnya (atap) menjadi satu. Penyebab Candi Dermo disebut sebagai gapura adalah karena adanya gapura lain yang bentuk atasnya terpisah seolah -- olah ditarik ke kanan dan ke kiri. Bentuk gapura yang atapnya terpisah seperti itu disebut candi benta atau gapura bela. Gapura ini serupa dengan Gapura Bajang Ratu bekas peninggalan kerajaan Majapahit yang ada di Trowulan. Pintu masuknya mengarah pada poros barat dan timur dari bagian -- bagian yang tersisa untuk diketahui bahwa dulunya gapura ini mempunyai pagar tembok atau sayap.

Candi Dermo dipekirakan berada dibawah pimpinan dari adipati Terung (Raden Kusen). Berdasarkan dari bentuk candinya, para ahli berbendapat bahwa candi Dermo dibangun pada tahun 1353 M. Riwayat pelestarian yang pernah dilakukan di candi Dermo antaralain pemugara selama 6 tahun, registrasi data tahun 1992, studi teknis tahun 2004, kegiatan verifikasi tahun 2014, dan pemutakhiran data tahun 2021.

Sejarah Candi Pari

Gambar 2 Candi Pari
Gambar 2 Candi Pari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun