Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ini Semeru Erupsi, Desember Kelabu, dan Konten Bagi-bagi Kesedihan

4 Desember 2021   18:02 Diperbarui: 7 Desember 2021   15:15 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Semeru (foto dari phinemo.com)

Sejak pagi tadi, langit Lumajang tidak secerah dan semendung biasanya. Seakan ada pertanda yang disampaikan alam kepada manusia, masyarakat Lumajang. Benar adanya, hari ini bertepatan pada jam tiga sore, gunung semeru erupsi.

Wajar saja, sejak setahun terakhir, gunung semeru sangat aktif menyapa masyarakat dan alam Lumajang serta sekitarnya, Malang. Bukan tanpa sebab, mungkin semeru sedang marah kepada kita, manusia yang mendakinya tiap akhir pekan bahkan tiap hari dan sering menyakiti hatinya.

Sampah di jalur pendakian, bekas api unggun yang tidak dipadamkan dengan benar, pembabatan hutan di lereng semeru, bahkan aksi asusila pendaki dibalik bilik pos pemberhentian seakan menjadi noda bagi semeru. 

Dia meluapkan amarahnya, bukan hanya saja pada orang yang bersangkutan tapi kepada semua orang, tanpa pandang bulu. Sungguh keadilan yang hakiki. Ini yang sulit dibentuk dalam jiwa manusia.

Secara teori dan hukum, penyebab erupsi dan aktivitas vulkanologi semeru lainnya bukanlah karena sebab yang saya sampaikan. Melainkan murni faktor alam, gejala magma dalam perut bumi.

Tetapi secara tidak langsung, penyebab yang saya utarakan menjadi penyebab tak tentu kemarahan semeru akhir-akhir ini. Dulu, kebakaran semeru, longsor di kaki gunung semeru, dan bencana non alam lain yang disebabkan oleh manusia.

Hari ini (4/12/2021) gunung semeru meletus. Cukup besar dan lebih besar dari yang terjadi pada Maret 2021. Begitupun kerusakan yang diakibatkan, lebih banyak. Hingga artikel ini dipublikasi, belum ada rilis resmi dari BPBD Lumajang akan korban meninggal.

Dua kecamatan yang paling parah kena letusan semeru, yakni Pronojiwo dan Candipuro. Sebab di dua kecamatan tersebut jalan aliran lava semeru mengalir dan menyusuri daratan Lumajang.

Syukur, selama erupsi semeru terjadi hujan yang amat lebat, sehingga lava yang keluar menjadi lahar dingin. Meski gak sedingin es batu atau es degan ya. Sebab sejak jam 11 siang hujan sudah mengguyur langit Lumajang dengan hebat beserta angin kencang dan guntur.

Kepulan abu vulkanik semeru, dapat saya lihat di langit kecamatan Kunir Lumajang. Abu-abu coklat bercampur rintik hujan sedang. Gak terbayangkan betapa riwehnya suasana di dua kecamatan tersebut. 

Sungguh, desember kelabu. Langit Desember di Lumajang hari ini kelabu, banyak abu vulkanik dan air mata bercucuran akibat kehilangan harta benda dan bila tak beruntung kehilangan nyawa seseorang yang dicinta.

Ditengah kemalangan akan nasib para masyarakat yang tertimpa musibah gunung meletus, ada saja manusia yang menyempatkan berbagi konten video di berbagai platform media.

Status WA saya dipenuhi status detik-detik gunung semeru memuntahkan lava, abu vulkanik yang menyelimuti Lumajang, derasnya lahar dingin di beberapa titik aliran lava, hingga evakuasi warga secara mandiri yang bahu membahu menolong antar sesama.

Memang tidak ada yang salah dengan pembuatan konten demikian, tapi ya jangan juga memanfaatkan kesedihan orang lain dengan pembuatan konten yang ditujukan untuk kepentingan pribadi. 

Lahirnya vlog kejadian terkini pasca bencana erupsi semeru, menunjukkan harta benda yang tertimbun abu vulkanik, rumah yang runtuh akibat terlalu berat memikul beban, hewan ternak warga yang mati kepanasan dan kesusahan bernapas, dan korban jiwa akibat erupsi.

Berbagi informasi memang penting, tapi tidak semua konten baik video dan audio bahkan berupa gambar dapat disebarluaskan ke semua media sosial. Ada aturan tak tertulis, terlebih pada norma kesusilaan.

Jangan menyebar konten yang memperlihatkan kesedihan orang lain akibat tertimpa musibah, detik-detik warga berhamburan akibat erupsi semeru.

Misal, ada teman berbagi video detik-detik erupsi semeru, kita tidak perlu menyebarkan ulang. Cukup mendoakan yang terbaik bagi mereka, sahabat bahkan orangtua di sana dalam keadaan baik-baik saja. Ini langkah yang lebih bermartabat.

Jadi, gak perlu ikut-ikutan nyebar konten kesedihan. Apa iya, ketika seorang kades menginformasikan konten kemalangan, seluruh perangkat desa baik rt dan rw juga turut bagi-bagi konten serupa? Tidak. Tidak perlu menggunakan konten yang sama.

Misal video A sudah dibagikan berkali-kali, kita harus pakai konten lain yang turut serta mewakili isi konten yang telah dibagikan berulang kali tersebut. Ini tidak lain untuk menjaga hati mereka, korban bencana agar tidak merasa dimanfaatkan atas musibah yang terjadi.

Kita dapat menggunakan konten lain, tapi dengan caption untuk turut bersedih, memberikan semangat, lebih-lebih memberikan bantuan moril seperti bahan makanan cepat saji atau persediaan bahan pokok.

Semoga rekan-rekan kita yang ada Lumajang terutama lokasi erupsi semeru, diberikan ketabahan, kesabaran, limpahan rahmat kesehatan dan keselamatan, dan rasa semangat yang tinggi untuk bangkit melanjutkan kehidupan meski dalam kondisi yang berat. Aamiin.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun