Syarat utama langkah gila ini, mungkin terdengar cukup nyeleneh ya. Sebab, emang ada yang lebih cepat daripada usaha mengganti HDD ke SSD, upgrade RAM, dan pola charger baterai laptop yang tepat dan benar?
Ketika suatu waktu, laptop yang kamu miliki satu-satunya mengalami kendala seperti loading lama, kadang nge-restart sendiri, banyak virus (tapi bukan corona), sering software not responding, hingga membutuhkan waktu lama ketika dinyalakan. Ini tanda-tanda dari laptop kamu lemot, bahkan tergolong laptop lemot stadium empat.
Oh ya satu lagi, ketika laptop kamu mengakses tulisan ini, terus mengalami penurunan performa, mungkin tulisan ini menyebarkan virus mematikan. Jika itu terjadi, saya tidak bertanggung jawab atas hal-hal yang diakibatkan pasca kamu mengakses tulisan ini.
Nah, ketika kamu mengalami kelambanan dalam sistem kerja operasi laptop, maka kamu perlu melakukan serangkaian kegiatan agar laptop yang kamu miliki dapat menjadi lebih baik, lebih kece, dan lebih canggih. Intinya lebih cak-ceg gitu.
Pertama, pastikan kamu memiliki tabungan yang isinya paling tidak delapan digit.Â
Kalau pun tidak memiliki, pastikan di sekitar kamu ada kantor pegadaian bahkan perbankan. Hal ini perlu dilakukan, guna melakukan transaksi pengajuan pinjaman. Sebab kalau pakai pinjaman online, bunga mawar ya itu gak dapat dikalkulasi dengan benar, sehingga melukai para peminjam hingga membuat menderita.
Kedua, pastikan di wilayah domisili kamu ada toko elektronik, toko laptop.Â
Ingat toko laptop, bukan toko lontong. Lah ya, kan kita mau memperbarui laptop. Ya harus ke toko laptop, masa iya mau datang ke toko sepeda?
Sebelum memilih toko laptop, cek terlebih dahulu track record tokonya. Apakah baik atau buruk, baik dalam hal pelayanan dan kualitas laptop yang dijual luar biasa, dan buruk bila pelayanan dan kualitas laptopnya hasil sepuhan. Terus kalau toko laptop yang menerapkan sistem laptop tutam (tukar tambah) berada di tengah-tengah.
Ketiga, menyerahkan laptop yang sedang bermasalah, seperti laptop lemot stadium empat diperbarui.
Ingat, serahkan saja. Kita tuh harus bermental, seperti Ibu Beta yang hanya memberi dan tak mengharapkan kembali (tanpa pamrih).
