Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Al Hikmah, Masjid Pertama di Desaku dengan Satu Menara Lima Kubah

30 April 2021   10:28 Diperbarui: 30 April 2021   10:33 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)

Pada 2004, masyarakat di desaku berembug tentang pembangunan sebuah masjid. 

Pasalnya tak ada satupun masjid yang berdiri, hanya langgar-langgar kecil yang tersebar di berbagai penjuru desa. Akhirnya, diambil kesepakatan mengubah salah satu langgar milik seorang guru ngaji yang berada di pinggir jalan raya (dulu jalannya gak sebagus saat ini, masih aspal tipis yang banyak lobang) untuk dijadikan masjid.

Kebetulan, tanah pemilik guru ngaji tersebut sangat luas. Dengan keikhlasan, ia mewakafkan tanahnya untuk membangun masjid tersebut. Pembangunan dilakukan hingga kurang lebih lima bulan. Masjid yang sangat besar di kala itu dan cukup mewah.

Masjid satu lantai, tanpa menara, satu kubah, dan ada menara bedug setinggi atap masjid. Selain itu, para santri guru ngaji tadi melakukan pembelajaran agama Islam di masjid kala sore hari. Jemaah salat lima waktu di masjid ini selalu banyak. Terlebih memang masyarakat desaku belum pernah merasakan beribadah di masjid. Masjid Al Hikmah adalah masjid favorit dan pertama di desaku.

Prosesi peresmian Masjid Al Hikmah pasca renovasi (foto dari nu-lumajang.or.id)
Prosesi peresmian Masjid Al Hikmah pasca renovasi (foto dari nu-lumajang.or.id)
Salah satu kegiatan Masjid Al Hikmah, pengajian umum (foto dari nu-lumajang.or.id)
Salah satu kegiatan Masjid Al Hikmah, pengajian umum (foto dari nu-lumajang.or.id)
Takmir masjid pun dibentuk dan sering mengadakan acara-acara keagamaan, seperti pengajian rutin tiap minggu, pelaksanaan salat jumat, pelaksanaan salat id, kegiatan maulid nabi, kemeriahan selama Ramadan (menyambut datangnya bulan suci, tadarus, kajian kitab kuning, salat malam, kultum, nuzulul quran, hingga pengumpulan zakat fitrah).

Semua kegiatan yang diadakan oleh takmir masjid, selalu ramai di datangi jamaah. Artinya, masyarakat sadar betul tentang cara memakmurkan masjid.

Hingga pada 2016, masjid di desaku mengalami perbaikan atau renovasi. Mengingat sudah banyak tiang penyangga yang keropos, langit-langit yang jebol sana-sini, dan bedug yang kian tipis, hingga masjid tak dapat menampung banyaknya jamaah. Salat jumat saja, jemaah sudah ada di luar atas masjid, saking penuhnya dan semangatnya beribadah di masjid.

Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Renovasi yang masyarakat desa lakukan adalah renovasi total. Masih dengan fondasi yang sama. Meski si guru ngaji sudah berpulang ke Rahmatullah, keturunannya seperti anak dan cucunya merestui dan mengikhlaskan, wakaf tanahnya diperluas hingga saat ini menjadi 25X45 meter. Memang tak seberapa luas dan megah layaknya masjid perkotaan. Tapi keluasan rasa ikhlas tanahnya diwakafkan adalah kebesaran hati dan pikiran keluarga guru ngaji tersebut.

Masjid dibangun hingga 2020 dan diresmikan Januari 2021 lalu. Masjid dengan dua lantai, satu menara, lima kubah, sangat megah untuk melaksanakan ibadah salat dan acara keagamaan lainnya.

Perubahan wajah Masjid Al Hikmah tak mengubah pandangan masyarakat untuk enggan beribadah, malah tambah berbondong-bondong beribadah di masjid. Acara keagamaan semakin banyak, sebab tiap minggu selalu ada, mulai dari salawatan, pengajian, bahkan kegiatan sosial pun ada (santunan anak yatim piatu).

Selama Ramadan, lantai satu terisi ⅞ dari luas lantai masjid, baik di dalam hingga serambi masjid. Mengingat adanya prokes yang harus dipatuhi demi kemaslahatan bersama. Kegiatan tadarus, kultum, salat malam masih tetap dilakukan selama Ramadan meski situasi dan kondisi pandemi. 

Mulai bakda tarawih hingga tengah malam, lantunan ayat suci Alquran terus terdengar di telinga yang membuat siapapun merasa tenang dan nyaman. Suara tersebut terdengar hingga radius 10 km, sebab dengan menara setinggi 110 meter yang hampir menyamai BTS.

Bedug Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Bedug Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Kubah masjid ada lima, empat di setiap penjuru mata angin dan satu di tengah yang paling besar, membuat tambah indah Masjid Al Hikmah. Ornamen di dalam masjid yang didominasi warna kecoklatan dan keemasan semakin membuat masjid terasa megah dan gagah. Bedug yang besar dengan diameter tiga meter, mampu terdengar hingga radius 400 meter. 

Masjid ini pun dilengkapi dengan CCTV, sebagai salah satu alat keamanan masjid bila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Mulai dari sisi kanan dan kiri masjid, di dalam masjid, serambi kanan dan kiri, hingga dari area luar masjid pun dipasangi kamera pengawas.

Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Di dalam masjid, terukir banyak lafal-lafal Alquran dan di dinding tempat imam salat dan khutbah, terlafal Asmaul Husna. Sekeliling ruang dalam masjid dihiasi dengan lafal syahadat, dan di dinding dalam masjid yang memisahkan dengan serambi masjid, terukir kaligrafi indah dan apik memuji keagungan Allah SWT.

Tak lupa di pintu masuk masuk, ada doa masuk masjid yang dapat dilihat dan dibaca oleh semua orang agar mendapat pahala atasnya. Papan peringatan digital pun terpasang, yang berisi himbauan, larangan, hingga informasi jadwal salat lima waktu.

Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Pelataran Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Pelataran Masjid Al Hikmah, masjid favorit dan pertama di desaku (dokpri)
Intinya, masjid favorit bagi saya, bukan sekadar masjid yang mewah dengan berbagai ornamen mahal, melainkan masjid dengan kemakmuran atau kegiatan yang sering digelar, sebab sejatinya masjid bukanlah ajang pameran untuk menunjukkan kemewahan, melainkan tempat beribadah, menimba ilmu, hingga mengikat tali silaturahmi yang kuat sesama muslim dan sesama umat beragama.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun