Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyelamatkan Bahasa dan Budaya Lokal Indonesia

6 Agustus 2020   13:01 Diperbarui: 6 Agustus 2020   12:54 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Pendet asal Bali (sumber: Wikipedia-Copyright: Christopher Michel)

Aceh, Batak, Minangkabau, Sakai, Kerinci, Enggano, Komering, Bangka, Rawas, Badui, Sunda, Betawi, Jawa, Madura, Dayak, Bulungan, Banjar, Tapanuli, Minahasa, Gorontalo, Mori, Buton, Bone, Bugis, Toraja, Bali, Sasak, Flores, Ambon, Ternate, dan Asmat adalah beberapa suku-suku yang mendiami kepulauan Indonesia. 

Mereka tersebar luas antara Sabang sampai Merauke dengan memiliki keragaman bahasa dan budaya lokal yang bersatu dalam sebuah wadah yakni bangsa Indonesia. 

Berbicara tentang bahasa dan budaya lokal di Indonesia terdiri atas ratusan bahasa dan budaya lokal yang memiliki adat kebiasaan yang berbeda, norma yang berbeda, logat bicara yang berbeda, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Akan tetapi seiring perkembangan zaman dan teknologi banyak di antara kita meninggalkan dan melupakan bahasa dan budaya lokal yang telah tertanam jauh di masa yang lalu karena hal yang sepele yakni gengsi. Mereka seakan-akan tidak mengenal jati diri dan identitasnya dalam berkehidupan kebangsaan Indonesia. 

Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal di Indonesia agar bahasa dan budaya lokal tersebut tetap menunjukkan eksistensinya di tengah perkembangan iptek yang semakin mendunia ini, sebagai jati diri bangsa dan identitas nasional bangsa Indonesia di kancah internasional. 

Sebelum kita memasuki uraian mengenai upaya pelestarian budaya lokal, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan pelestarian? Apa itu bahasa? Apa itu budaya? Apa itu lokal? Dengan begitu kita tidak hanya tahu upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal saja, tetapi memahami pengertian-pengertian dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal tersebut. 

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pelestarian, bahasa, budaya, dan lokal antara lain. Pertama, pelestarian adalah (a) proses, cara, perbuatan melestarikan (b) perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan; konservasi; pengawetan. Kedua, bahasa adalah (a) sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, interaksi, dan mengidentifikasikan diri (b) percakapan perkataan yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun.

Ketiga, budaya adalah (a)  pikiran, akal budi (b) adat istiadat (c) sesuatu yang mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju) (d) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Keempat, lokal adalah (a)  ruang yang luas (b) terjadi (berlaku, ada, dan sebagainya) di suatu tempat; tidak merata; setempat.

Jadi, pelestarian bahasa dan budaya lokal adalah sebuah cara atau tindakan yang ditujukan untuk menjadikan, membiarkan, dan mempertahankan atau melestarikan suatu bahasa dan budaya yang sejak lama terbentuk dan digunakan oleh masyarakat di wilayah tertentu dalam tata kehidupan sosial sehari-hari. 

Pelestarian bahasa dan budaya lokal sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam keberlangsungan hidup agar dapat menjaga dan melindungi eksistensi daripada bahasa dan budaya lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal tidak terbentuk dan tidak ada, maka dampak yang ditimbulkan dapat membahayakan suatu identitas nasional suatu bangsa dan negara khususnya Indonesia. 

Dampak yang akan diperoleh bagi Indonesia adalah kehilangan suatu bahasa dan budaya lokal bahkan kepunahan bahasa dan budaya lokal karena tidak ada upaya-upaya penyelamatan dan pelestarian bahasa dan budaya lokal di Indonesia. 

Hal ini akan membentuk suatu bahasa dan budaya yang baru dan dapat menghilangkan identitas nasional dari bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun