Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

âž¡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai Strategis Pancasila dalam Mengatasi Masalah Covid-19

31 Mei 2020   00:12 Diperbarui: 31 Mei 2020   07:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: jejakpiknik.com

Jika kita sungguh-sungguh mengakui ketauhidan Tuhan Yang Maha Kuasa seperti pada sila pertama Pancasila, maka kita seluruh bangsa Indonesia harus betul-betul ikhlas dan tawakal menerima musibah dan wabah covid-19 ini sebagai bagian dari ketentuan dan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jika kita tidak bisa menerima semua ini sebagai sesuatu langkah yang diluar kekuasaan dan nalar kita sebagai manusia biasa, maka hanya akan ada 2 kemungkinannya, belok kanan berarti berhenti, belok kiri berarti mati.

Andai saja masyarakat dan bangsa ini betul-betul memiliki rasa serta sebagai manusia yang adil dan beradab sesuai apa yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, barangkali sekaranglah waktunya memberikan kontribusi terhadap ketentraman masrakat di saat kondisi negara kita sedang mengalami krisis  global ini dengan bersikap adil dan beradab.

Apakah kita sudah adil dan sungguh beradab, jika kita tidak bisa menahan diri untuk tidak sering keluar rumah apalagi berkumpul dalam keramaian, supaya tidak merebaknya penularan dan penyebaran covid-19? Kesadaran untuk mewujudkan sila kedua Pancasila dalam masa pandemi tingkat dunia ini, sekaligus juga membuktikan eksistensi dari sila ketiga yakni persatuan Indonesia.

Ujian selanjutnya bagi kita adalah dalam hal persatuannya; kekompakan dalam menghadapi kondisi yang teramat genting ini. Nilai kemanusiaan juga harus dijunjung tinggi seluruh masyarakat dalam bersikap terhadap para pasien Covid-19, petugas medis, dan orang-orang yang terlibat langsung dalam penanganan pendederita covid 19 sehingga tidak muncul istilah #IndonesiaTerserah.

Kemudian dalam kondisi darurat covid 19 ini sekarang kita perlu rasa keperdulian satu sama lain, saling membantu, dan saling menguatkan dan saling gotong royong saling melengkai kekurangan yang ada. Seperti mengindahkan anjuran stay at home - untuk tetap di rumah, selalu menjaga jarak fisik (Physical Distancing), hingga sering-sering mencuci tangan memakai alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan karet atau plastik dan sebagainya.

Kita juga harus optimis bahwa dengan bergotong-royong dan menguatkan kepedulian antarsesama, Tuhan pasti akan segera memberi jalan bangsa ini untuk keluar dari himpitan pandemi ini.

Partisipasi dan dukungan seluruh rakyat Indonesia, menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah dan jajarannya untuk mengimplementasikan dan mewujudkan sila keempat dari falsafah hidup bangsa kita Pancasila, Pemerintah jelas berkewajiban mengatasi persoalan pandemi Covid-19 ini.

Melalui kewenangan dan otoritasnya, pemerintah wajib melindungi kesehatan masyarakat di tengah situasi wabah penyakit saat ini. Akan tetapi, sejauh mana kebijakan tersebut bisa optimal dan efektif sangat dipengaruhi tingkat kesadaran seluruh masyarakat.

Spirit persatuan dan gotong royong pula yang membuat kita saling peduli untuk bersama-sama mengupayakan pencegahan terhadap wabah ini. Dengan spirit persatuan, kita selalu diingatkan bahwa kita semua adalah satu bangsa, sehingga harus saling peduli, saling membantu, dan saling menjaga.

Sebab di tengah wabah ini, kewaspadaan dan kehati-hatian setiap individu menjadi sangat menentukan efektivitas setiap upaya pencegahan. Sebaliknya, kecerobohan sebagian orang bisa berakibat fatal terhadap banyak orang. Jadi, mari bersama-sama kita menumbuhkan kesadaran pribadi untuk melawan pandemi covid 19 ini.

Sila kelima berkaitan dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui berbagai langkah strategis dan taktis demi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia ke depan. Menggalang segenap kekuatan dan keseriusan pergerakan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan terlaksananya niat baik demi kebaikan berama sudah saatnya diwujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun