Laga 16 besar World Cup Qatar antara Brazil melawan Korea Selatan menjadi ajang pembuktian kepiawaian menggocek bola sekaligus menghasilkan gol bagi Richarlison setelah tim Brazil berhasil menaklukkan Korea Selatan dengan angka meyakinkan 4 - 1 yang menghantar Brazil untuk masuk ke babak seperempat final kali ini.
Andil Richarlison sangat besar termasuk menyumbangkan sebuah gol indah sekaligus mendapatkan perhatian lebih dari publik sepakbola dunia atas aksi samba nya setelah sebelumnya mencetak 2 gol bagi Brazil saat mengalahkan Serbia, sehingga tercatat dalam daftar pencetak gol terbanyak sementara piala dunia Qatar membuntuti hasil perolehan gol yang diciptakan oleh Kylian Mbappe dari Prancis.
Sebetulnya, perjuangan Richarlison terbilang sangat berat dan berliku untuk dapat masuk kedalam squad timnas Brazil. Bayangkan bagaimana dia harus bersaing dengan Roberto Firmino untuk berebut bangku striker tim nasional Brazil untuk berlaga di Qatar.
Siapa tidak mengenal Firmino yang bersama sama dengan Mohamed Salah, Sadio Mane menjadi triumvirat bagi klub Liverpool menjadi penghasil gol produktif saat mereka menjuarai liga Inggris?. Toh akhirnya coach Tite, pelatih timnas Brazil, menjatuhkan pilihannya pada Richarlison anak kampung Todos Os Santos Brazil ini.
Berlikunya perjalanan karir Richarlison dimulai dari saat remaja yang dilaluinya dengan keras dan keprihatinan. Ortunya bercerai, dan untuk membantu kehidupan ekonomi keluarganya Richarlison melakukan apa saja, mulai jualan es, mencuci mobil, memetik kopi dan pekerjaan lain yang ditawarkan padanya, sekedar membantu dan menyenangkan hati ibunya dan menghidupi keluarganya. Itulah sebabnya Richar tidak sepenuhnya dapat memuaskan bakat dan kesenangannya bermain bola bersama teman teman remajanya.
Beberapa kali ditolak oleh klub sepakbola Brazil tidak membuat Richarlion berputus asa untuk akhirnya mendapat kesempatan bermain di klub America Miniero. \Disanalah bakat terpendamnya terlihat oleh talent scouting sepakbola Fluminense sampai akhirnya melalui perjalanan panjang mendapatkan tempat untuk berlabuh di klub sepakbola Tottenham Hotspur, salah satu klub profesional bola yang berkompetisi di Liga Inggris.
Di Tottenham pun Richarlison tidak serta merta diikutkan sebagai starter tim, dia harus bersaing dan selalu dibawah bayang bayang Harry Kane yang menurut penilaian manager Tottenham tampil lebih impresif untuk dijadikan starter.
Kegalauan Richarlison yang sangat berobsesi untuk dapat  bermain di tim nasional Brazil semakin besar ketika dia mengalami cedera betis saat memperkuat Tottenham Hotspur melawan klub Everton di liga Inggris, sehingga selama sebulan harus menangis sambil dengan secara disiplin mengikuti therapy yang diberikan oleh petugas medis klubnya. Tidak lain supaya kesehatan dan kebugarannya dapat pulih dan mendapat tempat dihati coach timnas Brazil.Â
Beruntunglah Richarlison saat coach Tite menjatuhkan pilihan striker padanya. Mungkin coach Tite melihat performa tersendiri dari Richarlison yang memungkinkannya untuk pilihan memasang Richar sebagai starter walau tanpa Neymar di lapangan, perkiraan yang tepat bagi coach Tite.
Ternyata Richarlison menjawab kepercayaan pelatih Tite dengan penampilannya yang imresif termasuk mencetak gol dan menempatkannya dalam daftar pencetak gol produktif dipapan score pencetak gol.
Kini ditunggu laga yang lebih seru apabila Brazil bertemu dengan Prancis. Akan ada pembuktian lain antara type permainan Brazil yang penuh gaya ala samba dan capuera dengan gaya permainan Perancis yang cepat, taktis, akurat dari Mbappe dan kawan kawannya...
Tanjungsari, 6 Desember 2022.
Batara Tobing
