Mohon tunggu...
batara tobing
batara tobing Mohon Tunggu... Akuntan - Memperluas dan berbagi wawasan

Purna bhakti ASN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saos Cajun dan Teori Jean Baudrillard

15 Juni 2021   17:52 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:15 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fislsuf dan ahli budaya dari Prancis, Jean Baudrillard seorang pakar komunikasi post modernis menganggap bahwa dalam budaya cyber sekarang ini, realitas yang ada kini adalah realitas semu, tentu realitas masyarakat yang berhubungan dengan perilaku ekonomi juga. Bisa dibuktikan dengan perilaku ekonomi dan konsumsi di masyarakat yang menyimpang dari teori ekonomi secara akal sehat dan realistis. Konsumsi tidak sekedar dipengaruhi kebutuhan secara riil, namun banyak faktor psychologi yang memengaruhinya seperti halnya perilaku konsumen para sosialita yang lebih mementingkan branding daripada sekedar fungsi utama barang kebutuhan yang mereka beli dan pakai.

Apa yang ditengarai oleh Jean Baudrillard mungkin bisa menjelaskan fenomena yang terjadi pada launching terbaru produk makanan oleh perusahaan waralaba MC Donalds dengan nama produk baru BTS Meal, launching produk paket  makanan siap saji yang diramu secara kolaborasi dengan group boy band K Pop BTS asal Korea. Launching produk yang langsung diburu dengan antusias oleh para ARMY, anak anak muda fans grup K Pop Korea tersebut.

Produk BTS Meal yang dikemas dengan gaya marketing Perusahaan Waralaba asal California MC Donalds dengan cara menggandeng grup boy band BTS asal Korea itu dalam ikon produk mereka sontak heboh di berbagai negara.

Bukan hanya di Korea, launching paket MC Donalds BTS Meal di Jakarta beberapa hari berselang malah bikin heboh karena begitu panjangnya antrian dan kerumunan yang memancing petugas keamanan untuk bertindak tegas, beberapa gerai MC Donalds ditindak karena sudah melanggar aturan prokes Covid 19 dalam kegiatan launching perdana produk baru MC donalds itu.

Beberapa gerai MC Donal diperintahkan untuk  ditutup, bahkan disegel sebagai bukti adanya pelanggaran prokes Covid akibat antusias penggemarnya yang berakibat pelanggaran hukum prokes Covid 19.

Sebenarnya paket produk BTS Meal MC Donalds itu biasa saja, berupa kemasan berwarna ungu (warna khas Grup Boy Band BTS) berisi nugget ayam, kentang goreng, minuman cola plus dua saos (dipping sauce), saos manis dan saos cajun yang dikemas dengan gaya khas grup boy band Korea BTS.

Saos Cajun sendiri pun sebetulnya hanyalah saos yang biasa dikonsumsi para imigran Acadian di Amerika Serikat dengan bumbu khas Lousiana yang biasanya dikonsumsi sebagai kuliner Cajun yang hangat dan pedas nylekit di lidah..

Tetapi bukan soal rasa Cajun nya, target pemasaran MC Donalds sebetulnya adalah soal statistik para ARMY (Adorable Representative M.C for Youth), kumpulan para penggemar boy band K Pop BTS alias Bangtan Sonyeondan dengan warna khas ungu nya.

Para ARMY ini ternyata komunitasnya cukup luas di seluruh dunia termasuk di Indonesia, tidak heran bila MC Donalds melirik pangsa pasar ini dalam target market mereka, dan strategi marketing yang mereka lakukan itu sangat telak, menghasilkan duit yang tidak sedikit bagi pemasukan mereka termasuk menjadi pemasukan bagi hasil yang mencapai ratusan milyar rupiah bagi grup band K Pop BTS yang digandeng oleh MC Donalds untuk memprovokasi penjualan produk terbaru mereka.

Tentu itu didasarkan pada riset mereka atas perilaku pasar untuk memuluskan penjualan produk MC Donalds teranyar, sehingga para konsumen seperti terbius dengan image yang mereka ciptakan, sebuah strategy pemasaran yang smart dan sungguh pantas diacungin jempol atas kinerja riset pemasaran MC Donalds.

Itulah realitas budaya kekinian, fakta seperti itu tentu merupakan peluang bagi para penjual image, cara penjualan yang berbeda jauh dengan cara penjualan tradisional di era siber, produk yang dijual bukan soal rasa dan kebutuhan seperti biasanya, namun berkembang menjadi jual image yang diciptakan oleh para penjual untuk memenuhi image para pelanggannya, gebrakan para penjual angan angan dan identitas diri...

Selamat datang di era realitas semu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun