Mohon tunggu...
Basuni ahmad
Basuni ahmad Mohon Tunggu... Guru - penulis buku Aktualisasi pemikiran pluralisme KH. Abdurrahman Wahid

Merenda kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Insan

18 Agustus 2020   06:35 Diperbarui: 18 Agustus 2020   06:33 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesiaoptimis.com

Hari sebentar lagi senja                                        

Aku  masih di sini dalam suwung

Entah sampai kapan?

Menanti jawaban
Insan tercipta tidak dalam pasungan
Mereka bebas dengan segala potensi untuk berekspresi
Mengisi orbit dunia dalam suka cita bertabur kasih.

Dunia dihadirkan untuk dieja menggali makna
Sebagai mana bunda Hawa diciptakan tak semata tempat menyemai benih.

Alam semesta tempat semua mahluk Tuhan, kaum beriman.
Yang beriman percaya pada pencipta alam semesta.
Dengan bahasa yang berbeda mereka memanggilNya.

Agama ibarat jalan menuju ke muara yang satu .
Bukankah semuanya kembali ke yang Maha Tunggal pemilik semesta raya.

Insan tidak diciptakan untuk menebar kebencian. Dari itu dilengkapi hati sanubari dan akal pikiran.
Insan bukan hewan buas  segala sesuatu diselesaikan dengan berkelahi.

Insan diajar islah, musyawarah dan tasyamuh
dalam nenyingkapi perbedaan.
Itulah hakikat penciptaan insan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun