Mohon tunggu...
Bastian Arisandi
Bastian Arisandi Mohon Tunggu... Guru - Menulis dalam sunyi

Pejuang receh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bejontakng

1 Desember 2021   21:49 Diperbarui: 1 Desember 2021   22:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bejontakng

(Tradisi dalam Pernikahan Adat Dayak Simpang Desa Gema Kabupaten Ketapang)

Adil ka talino, bacuramin ka saruga , basengat ka jubata.

Pisakng komakng lantakng, tobuh lulokng anak lunye yang manyabe bonang, tarok yang beringin tali di samakng banua panyakng, di ujong mantangan tanok.

  • Hakikat Bejontakng

Bejontakng merupakan satu diantara tradisi dalam pernikahan adat Dayak Simpang yang berada di Desa Gema Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang. Bejontakng didefinisikan sebagai kegiatan memperkenalkan anggota keluarga dari pihak mempelai laki-laki (pengentikng lelakiy) kepada mempelai perempuan (pengentikng betinuw) begitu juga sebaliknya. Dalam adat bejontakng mempelai laki-laki maupun perempuan masing-masing diapit oleh pengapiy. Pengapiy ini masing-masing dua orang. Pengapiy pertama adalah pengapiy tuwow artinya pureh tuwow dan pengapiy mudow artinya pureh mudow. Dalam acara bejontakng ini kedua mempelai dan anggota keluarga duduk mengelilingi sensayau yang dikenal dengan istilah botang pisang rayow tungkat tobuw jewow di genggang lantakng ruang di sidok lansor tongah. Adapun sensayau ini merupakan suatu bentuk tempat sesajian tetapi dalam bentuk yang lebih besar dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Sensayau didirikan dengan masing-masing tiang terbuat dari buloh below, botakng pisang rayow dan tobuw jewow. Pada bagian atas sensayau ditutupi dengan kain putih yang dikenal dengan sebutan payokng agong. Di sekililing sensayau ditutupi dengan geriy dengan tujuan menutupi sensayau karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, sensayau ini adalah perempuan. Pada lantai dasar sensayau adalah  tempayan tajau yang isinya tuak. Kemudian pada bagian depan sensayau terdapat tangga kecil yang terbuat dari buluh dikenal dengan istilah buloh geding . pada keempat tiang sensayau terdapat sensugut dengan hiasan rodas. Pada tingkat dua sensayau terdapat berbagai macam sesajian dalam nampan besar (talam panuata) antara lain: beras kuning, daging ayam bakar, pelitow, geyong sensayau dan inasnya.



    • Sensayau pernikahan adat

    • Kedua mempelai dan anggota keluarga duduk mengelilingi sensayau

                Sumber: Dokumentasi pribadi

    • Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, dalam acara bejontakng kedua mempelai dan anggota keluarganya duduk mengelilingi sensayau. Khusus untuk kedua mempelai dan pengapitnya harus menggunakan pakaian adat. Mempelai laki-laki menggunakan baju adat warna hitam yang dikenal dengan istilah bejuw penabor aceh becangai dan menggunakan celana adat warna hitam yang dikenal dengan istilah selewar seting lajak bekakiy. Pada bagian kepala mempelai laki-laki diikatkan labokng cincin untuk mempererat labokng subakng agar tidak mudah lepas. Labokng subakng dilengkapi dengan peradow, dan berikutnya pada labokng subakng disematkan jemang. Pada tangan mempelai laki-laki dipasangkan sepasang golang pintal masing-masing satu di tangan kanan dan satu di tangan kiri. Gelang ini tidak boleh dilepas selama pernikahan adat tiga hari dan tiga malam. Pada pinggang lelaki terdapat pempodal ayam.

      • Mempelai laki-laki menggunakan pakaian adat lengkap.

      • Mempelai perempuan menggunakan pakaian adat lengkap.

      Mempelai perempuan memakai pakaian adat yang sedikit memiliki perbedaan dengan pakaian adat yang digunakan oleh mempelai laki-laki. Pada bagian kepala perempuan juga menggunakan labokng subakng dan labokng cincin hanya saja pada perempuan jemang lebih kecil dan tidak memiliki langai. Mempelai perempuan menggunakan baju adat biasanya warna merah yang dikenal dengan istilah bejuw geriat. Dan menggunakan celana adat warna hitam yang dikenal dengan istilah rok geriy. Ikat pinggang mempelai perempuan ada tiga macam yaitu: ikat pinggang goniy uang, ikat pinggang goniy temet dan ikat pinggang goniy rantai. Selain itu pada pinggang perempuan juga dililitkan ikat pinggang kancing betorei agar celana adat mempelai perempuan tidak mudah terlepas. Pada kedua tangan mempelai perempuan dipasangkan sepasang golang pipeh, masing-masing satu disebelah kanan dan satu disebelah kiri. Golang pipeh ini tidak boleh lepas dari mempelai perempuan selama pernikahan adat yaitu tiga hari dan tiga malam. Gelang ini menandakan bahwa perempuan tersebut adalah mempelai perempuan.

      • Kedudukan dan Fungsi Acara Bejontakng
      • Pernikahan adat di Desa Gema ini kegiatan bejontakng merupakan rangkaian kegiatan yang  penting dan unik. Dikatakan penting karena dalam kegiatan bejontakng inilah kedua mempelai memperkenalkan sekaligus mengakui kepada orang banyak bahwa orang-orang yang duduk dalam lingkaran jontakng merupakan anggota keluarga mereka. Selain itu, acara bejontakng ini juga unik. Dikatakan unik karena kegiatan bejontakng ini hanya terdapat di dalam pernikahan adat Dayak Simpang yang berada Di Desa Gema saja. Sedangkan pada pernikahan adat pada Dayak Simpang lainnya tidak mengenal acara bejontakng. Dayak Simpang merupakan masyarakat yang berdomisili dua kecamatan yaitu di Kecamatan Simpang Dua dan Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang (baca; Tradisi Lisan Dayak yang Tergusur dan Terlupakan).  Kawasan ini terletak diantara 1200 1.44 -- 1200 21. 51 BT dan 60  46- 70 43. 58 LS (Djuweng dkk, 2003: 1). Dari segi bahasa, terdapat tiga bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Dayak Simpakng. Pertama bahasa Baram, kedua bahasa Gore, dan ketiga bahasa Baya (Djuweng dalam Bastian 2013 : 13.
      • Secara garis besar kegiatan bejontakng ini merupakan suatu pengenalan dan pengakuan kedua mempelai kepada masyarakat mengenai anggota keluarganya. Dengan bejontakng kedua mempelai akan mengenalkan mertuanya, mempelai akan memperkenalkan sepupu-sepupunya, baik abang maupun adik. Adanya bejontakng juga kelak dikemudian hari kedua mempelai akan menghormati orang-orang yang dijontang tadi.
      • Prosesi Acara Bejontakng 
    • Sebelum acara bejontakng dimulai maka perwakilan dari pemilik acara akan ngemukak adat dengan menggunakan bahasa :

      • Semuyak segenow kam yang dow dituw telah kamei unang kamiy amel pow eh mat am jerak kam detang tomus suntokng selopak kerumah tetangow tempat engon (.....) oleh sebab nyuw bepadah beceritow bahkan di rumah rayow betang panyang di tiang gonting tangow rangah nangkow junyong pinang salong pow kammy noe ngumpol semematow noe ngunang  sememadiy  jangan kan ketikow bosai kirow pun kocit nak mangkuw gewai ulah lakuw kerejow dalam ulah lakue kerejow noe pemulow adalah mengingat adat lamat lemagow tuwow.

      • Selama acara bejontakng, kegiatan ini dari awal sampai akhir akan diiringi dengan musik gong gemal. Beberapa orang yang mahir dan terampil akan begemal. Ada yang membunyikan gong, ketawak, gamelan, gendang, beboniy dan rerociy. Mereka akan memainkan alat musik tersebut secara terus-menerus dari awal kegiatan bejontakng hingga acara selesai tanpa berhenti.
      • Ada beberapa rangkaian kegiatan dalam acara adat bejontakng ini. Adapun rangkaian kegiatan tesebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
      • Mempelai memberikan pempinang.
      • Mempelai memberikan minuman adat.
      • Mempelai  memberikan peneun.
    • 3.1 Mempelai Memberikan Pempinang

      Rangkaian pertama dari kegiatan bejontakng ini adalah kedua mempelai masing-masing memberikan pempinang kepada anggota keluarganya. Pempinang ini dikenal dengan istilah pempinang  ansai anyam matow punai. Adapun pempinang ini terdiri dari buah pinang kering, daun sirih, genyei, dan kapor. Khusus orang tua makan pempinang ini menggunakan sejenis alat gegocok. Pertama kedua mempelai akan sama-sama memberikan pempinang kepada mentuwow degin , kemudian memberikan kepada mentuwow kebusong, selanjutnya memberikan pempinang kepada ipar bilas tuwow , kemudian kepada ipar bilas mudow dan terakhir pempinang diberikan kepada ipar menamai. Setelah selesai memberikan pempinang kemudian kedua mempelai kembali ke mentuwow degin untuk memberikan minuman adat.

      Mempelai laki-laki memberikan pempinang

      HALAMAN :
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
      Lihat Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun