Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentangmu, Kehilangan Nenek

14 Maret 2018   20:45 Diperbarui: 15 Maret 2018   03:36 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Thedailymeal.com

Perjalanan Hidup Mu

Aku masih ingat saat engkau menceritakan tentang kehidupanmu padaku. Kekasih? Yaitu, seorang yang paling penting dalam hidupmu adalah nenek.

Kau berujar: dikala kau masih kanak-kanak kau terbebas dari penderitaan, kesedihan, dan kesusahan hidup. Pada masa itu kau di bimbing dan di asuh oleh nenekmu. Dia merawatmu dengan penuh kasih sayang : menggantikan posisi ibu dan bapakmu.

Namun, ketika Tuhan berkehendak lain: mengambil nafas nenekmu dari tubuhnya. Kau telah kehilangan seorang pahlawan yang amat kau sayangi. Engkau menangis, menjerit saat kau mendengar kematian nenekmu. Seolah-olah engkau menyesal di akhir nafasnya engkau tak berada di sampingnya

................................    .............

Engkau menjerit dengan perasaan yang amat terpukul. Dengan air mata mu membasahi pipi kanan dan kirimu. Di tambah dengan "air" yang keluar dari hidungmu membuat seluru tubuh mu menggigil, dan berasa seperti kaku. Tubuhmu yang berasa dingin berubah menjadi panas. Seperti orang yang terkena demam panas dingin.

Kau terus menangis, ketika melihat nenekmu di bungkus kain kafan. Dengan telinganya, hidungnya di tutupi kapuk kapas. Lalu jasadnya di letakan di atas lantai dan di lapisi dengan klasa. Semua orang berkunjung, melayat kematian nenekmu. Mereka berdatangan membawa beras dll. Kau semakin menangis dengan intonasi suara yang keras. Suara seorang cucu yang terpukul di tinggalkan sang nenek tercinta.

Orang-orang berdatangan, sebagian menyolati jenazahnya, dan sebagian membuat liang kuburnya. Tetapi,, saat jenazah nenekmu di masukan ke keranjang mayit. Dan di bungkus kain hijau, lalu di keluarkan di depan rumah, tangisanmu justru tak kunjung berhenti ..

Ketika orang -orang itu mengangkat jenazah nenekmu dan membawanya ke liang kubur, engkau semakin menangis di sepanjang perjalanan itu.

Orang-orang membujuk mu untuk diam. Dan sebagian orang juga ikut menangis karena melihatmu menangis. Mereka ikut terharu atas rintihan tangismu kekasih.

Aku tak bisa membayangkan tentang bagaimana ekspresi dan perasaanmu pada saat nenekmu di masukan ke liang kubur. Tetapi aku membaca dari masyarakat umum: Seorang yang merasa kehilangan seseorang, dia menjerit dengan tangisan saat melihat jenazah di masukan ke liang kubur: jenazah seorang yang penting dalam hidupnya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun