Sore hari menjelang senja; dua pemuda ndeso agus dan andi pergi ke sawah untuk santai di sana. Di galeng (jalan sawah) yang amat sempit mereka duduk lalu ngobrol tentang matahari.Â
Bagi agus matahari lebih dekat daripada bintang. Tetapi anggapan agus disanggah andi. Meski andi menyetujui pendapat agus namun rupanya ia enggan meyakini hal itu.
"Ndi tahu ndak?" tanya agus
"Ya kenapa"
"Matahari itu lebih dekat daripada bintang,"
"Yah betul sekali," jawab andi. "Tetapi menurut telpon genggam tidak demikian gus, justru sebaliknya," lanjutnya
"Ah, kamu jangan percaya dengan telpon genggam ndi!" seru agus
"Gimana saya ndak percaya, wong ada buktinya kok," kata andi
"Mana mungkin ndi. Sebab jarene ilmuwan bintang itu lebih jauh, dan penemuan itu sudah di buktikan dengan jelas. Salah satu contohnya, kita bisa melihat bentuk matahari di senja ini, sedangkan bintang  tidak terlihat. Apalagi kalau di malam hari bentuk bintang amat kecil jika di bandingkan bentuk matahari yang kita lihat ini." terang agus
Meski agus sudah menjelaskan dengan sederhana namun andi tetap menyangkal pernyataan agus. Dan andi mencoba menjelaskan sanggahannya itu kepada Agus.
"Yah bener gus," kata andi. "Namun saya dapat pastikan bahwa bintang lebih dekat sebagaimana menurut telpon genggam."