Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Kakak

12 Februari 2018   12:02 Diperbarui: 12 Februari 2018   12:18 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kakakku Pemimpinku

Wahai Kakakku "Tuhan tidaklah merubah seseorang. Sehingga dirinya sendiri yang merubahnya". Sebab, setiap kali engkau mengambil air dalam bak mandi pastilah akan berkurang karenanya. Kecuali, engkau sendiri mau mengisinya lagi.

Wahai Kakakku baju yang engkau pakai tentulah tidak selamanya engkau kenakkan di tubuhmu. Bukankah air yang mentah engkau enggan meminumnya.

Wahai kakakku Engkau adalah pemimpinku. Setiap ada yang muda ada pula yang tua. Tidak ada yang dibelakang, tanpa ada yang didepan. Sebagaimana derekan bebek. Dan tidak ada pucuk pohon yang tidak mempunyai akar.

Wahai kakakku Bumi yang kita pijak sebagai hamparan yang tidak begitu keras, Tidak pula begitu lunak. Sehingga tidak mungkin ditempati secara tetap. 

Wahai kakakku Sembunyikan dagingmu di tanah yang tak dikenal. Hingga rasamu melayang bebas ke angkasa. Karena, tanaman yang tumbuh dari biji yang tak ditanam tak berbuah dengan sempurna.

Wahai kakakku, sebuah manggis yang manis tentu kan membusuk. Dan pohon jati yang kuat bisa tumbang oleh angin puting beliung.

Wahai kakakku, Didalam dirimu itu ada rahasia yang luar biasa. Andai kau mau mengenalnya tentu engkau senang bersamanya. Dan buah alpuket yang pahit rasanya kadang bisa manis disertai dengan gula jawa. Sebagaimana tanah yang kering pun bisa subur dengan air hujan.

Wahai Kakakku Engkau terlahir dihari senin di bulan februari yang lalu. Sehingga engkau tidak pelit, Pun ikhlas hati dalam memberi. Namun tidak bisa menyimpan uang. Kadang mudah tersinggung, Tapi tidak pandai bicara. Karena memang engkau banyak diamnya, Namun diwaktu yang sama, Kadang engkau banyak bicaranya.

Wahai Kakakku lebih dari itu. Watakmu memang kesannnya aneh untuk dimengerti. Kadangkala engkau disukai karena kebaikannya, Kadangkala pula tak disukai karena perbuatannya. Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya. Suka humor dengan orang-orang, Hormat pada siapa saja. Mempunyai pendirian tetap, Namun sering mengingkari janji.

Penulis: Bass Elang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun