Mohon tunggu...
Dr.Dr.Basrowi.M.Pd.M.E.sy.
Dr.Dr.Basrowi.M.Pd.M.E.sy. Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Kebijakan Publik, Alumni S3 Unair, Alumni S3 UPI YAI Jakarta, PPs Ekonomi Syariah UIN Raden Intan Lampung

Man Jadda Wa Jadda: Siapa Bersungguh-Sungguh Akan Berhasil## **Alloh Akan Membukakan Pintu Terindah Untuk Hambanya yang Sabar, Meskipun Semua Orang Menutupnya**.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerapan Metode Konseling Berbasis Solusi Saat Pandemi Covid-19

10 September 2020   08:11 Diperbarui: 10 September 2020   08:03 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Basrowi

Sejak pertengahan Maret 2020 seluruh siswa dan mahasiswa belajar dari rumah secara daring. Hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak penyebaran pandemic covid-19. Hingga saat ini, proses pembelajaran dari rumah secara daring terus dilakukan sambal menunggu vaksin virus Covid-19 ditemukan dan diproduksi.

Dengan melakukan proses pembelajaran di rumah selama hamper 6 bulan, tentu para siswa mengalami kejenuhan, karena mayoritas guru hanya menggunakan metode penugasan dan siswa mengerjakan tugas secara mandiri di rumah. Rutinitas seperti itu, akan sangat membosankan, sehingga guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan menggunakan model konseling berbasis solusi. Hal itu tidak lain untuk mengurangi kejenuhan belajar rumah saat pandemic covid-19. Proses pemberian layanan konseling berbasis solusi tersebut diberikan dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.

Model konseling berbasis solusi merupakan salah satu model konseling inovatif, di mana guru BK memberikan permasalahan dan siswa secara bersama-sama dipandu oleh guru memberikan berbagai solusi mengatasi permasalahan tersebut. Siswa juga secara bergantian menyampaikan berbagai permasalahan, sementara siswa yang lain menyampaikan berbagai masukan strategi mengatasi permasalahan tersebut.

Konseling berbasis solusi dikembangakan oleh Insoo Kim Berg, et.al (1980) yang berasumsi bahwa manusia itu pada dasarnya sehat, mampu (kompeten), memiliki kapasitas untuk membangun, merancang, atau mengkonstruksikan solusi-solusi yang dapat meningkatkan kehidupan mereka, sehingga individu tersebut tidak perlu berkutat pada problem-problem yang sedang ia dihadapi (Alesha, 2018).

Pengertian Konseling Berbasis Solusi

Sebagaimana dijelaskan oleh Insoo Kim Berg, et.al (1980 dalam Alesha, 2018)) penemu metode konseling berbasis solusi ini menjelaskan bahwa metode ini dikembangkan berdasarkan suatu asumsi bahwa manusia itu pada dasarnya sehat, mampu, berkompeten, memiliki kapasitas untuk merencanakan, membangun, mengkonstruksikan, melaksanakan, mengorganisasikan, mengelola, mengevaluasi dan solusi-solusi yang dapat meningkatkan kehidupan mereka, sehingga individu tersebut tidak perlu berkutat pada problem-problem yang sedang ia dihadapi (Alesha, 2018).

Eliot (1999) menjelaskan bahwa, konseling berbasis solusi merupakan salah satu metode intervensi konseling untuk menemukan solusi pemecahan masalah bersifat singkat,  yang bisa berlangsung di tempat formal dan informal, bersifat dinamis, fleksiber, dan sejalan dengan program konseling, efektif dan efisien dalam meraih prestasi yang diinginkan, dengan proses layanan menyesuaikan waktu sesuai dengan waktu sela yang dimiliki konseli, dan sangat menekankan pentingnya sportifitas dalam meraih prestasi belajar, bukan menghalalkan segala cara . 

Alesha (2018) berpendapat bahwa manusia tidak perlu terpaku pada masalah yang sedang dihadapinya, akan tetapi harus selalu berusaha dan focus untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan hidupnya. 

Langkah yang perlu diambil adalah merencanakan, mengkontruksikan, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh solusi, serta melakukan perbaikan atas solusi yang dilakukan, dan bila perlu melakukan revisi atas solusi pertama menjadi solusi perbaikan. Seluruh proses tersebut dapat berlangsung berulang-ulang, yang semua itu dalam rangka mengatasi permasalahan individu dengan sebaik-baiknya.

Dalam mengatasi masalah, bukan mengapa terjadi masalah, tetapi yang paling penting adalah bagaimana mengatasi masalah individu dengan membangun solusi tepat. Di sinilah letak kekuatan konseling berbasis solusi dalam membantu individu dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya (Alesha, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun