Mohon tunggu...
Basrin Ramadoan
Basrin Ramadoan Mohon Tunggu... Penulis - Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sarapan dengan Semangkuk Pertengkaran

14 Oktober 2019   15:29 Diperbarui: 14 Oktober 2019   15:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segelas pahit dalam kenangan, mengaliri tenggorokan kering akan rindu, getir yang terseduh oleh kemurnian air mata. Dan
Semangkuk resah tersuguh menggugah luka semakin sedap, sebab tawar menawar akan rindu telah usai
Kita sesegera mungkin akan kembali mencari hati"  baru
Setelah meja kedai ini kita tinggal maka mangkok dan gelas ini  segera  dapat diisi cerita baru
Aku berharap tak ada tangis antara kau dan aku. setelah meja pertemuan ini dibereskan.
Kita akan saling berkelana  dengan tema  yang teramat berbeda dari sebelumnya. Tak perlu lagi iming" janji yang paida akhirnya menjadi residu meracuni pikiran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun