Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ade Armando Dihakimi

11 April 2022   19:15 Diperbarui: 11 April 2022   19:20 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade Armando babak belur. (Antara Foto/ Galih Pradipta)-cnnindonesia.com 

Jelang magrib. Di Kota Makassar. Saya asik buka-buka sosial media. Mau tahu perkembangan terkini. Tentang aksi 11 April. Di Jakarta maupun di kota lain. Rasanya menarik demo kali ini. Pengguna jalan tidak ada keluhan. Sama sekali. Khususnya di Makassar.

Beberapa waktu lalu. Di salah satu jalan protokol di Makassar. Seorang Ibu-ibu memberikan dukungan. Kepada mahasiswa yang sedang orasi. Katanya jangan berhenti. Semangat berjuang. Sambil mengangkat tangan kiri. Video itu pun viral. Ya wajarlah. Minyak goreng mahal. Haha

Saya pantau facebook. Tulisan saya soal demo pagi tadi. Cukup diminati. Ada beberapa dukungan. Juga ada yang dibagikan. Semoga bermanfaat. Setelah itu bukan twitter. Mau lihat isu apa yang trending. Disitu tertera nama. Ade Armando.

Ada apa gerangan. Kok nama Ade yang nomor 1. Kalah demo BEM SI. Saya coba klik. Muncullah berita Ade dikeroyok massa. Di depan DPR RI. Saya scrool lagi. Muncul sejumlah video. Video pertama tampak Ade sedang diwawancara. Maklum, Ade dikenal cukup vokal. Juga disebut-sebut sebagai buzzeRp. Tapi, Ade juga tolak tiga periode.

Video selanjutnya. Ade tampak senyum. Ketika sedang dicemooh Ibu-ibu. Tidak jelas bagaimana itu bermula. Ade tampak masih tenang. Tapi sudah mulai panas. Tidak kondisif. Saya menikmati itu sambil makan kolak. Saya berbuka dengan yang manis-manis. Hehe.

Tidak berhenti disitu. Video lain pun muncul. Sepertinya masih kelanjutan video ke dua-- yang nonton tadi. Massa sudah berkerumun. Mengelilingi Ade. Tampak sejumlah orang menengahi. Juga menahan amarah orang-orangan. Yang entah datang dari mana.

Dari belakang. Seorang laki-laki memukul kepala Ade. Orang yang sedang mengamankan berbalik. Kaget, barangkali. Sambil memegang kepala Ade. Mungkin cukup sakit. Lalu ada dorongan. Dari depan. Seorang laki-laki berkopiah putih. Seperti kerasukan.

Laki-laki itu memukul Ade. Ade lalu membalas. Setengah mati. Sekuat tenaga. Tapi apa mau dikata. Jumlah orang-orangan terlalu banyak. Ada lemparan kardus. Yang mangamankan Ade tidak sanggup lagi. Pukulan sudah bertubi. Mendarat tepat di muka Ade. Kanan, kiri, depan dan belakang.

Raut muka Ade tampak marah. Tapi mau apa. Dirinya sudah lemas-- barangkali. Jadi pasrah. Darah bercucuran. Warnanya merah menyala. Tapi api Ade terlampau kecil. Dan api orang-orangan marah terlampau besar. Ade lalu tumbang. Di tengah kerumunan.

Video lainnya. Tampak kaos Ade ditarik. Celananya dilucuti. Menyisakan celana dalam-- setengah telanjang. Lalu Ade tak tampak lagi. Hanya orang-orang berkerumun. Ade seperti hilang diantara orang-orang itu. Hanya suaranya sesekali terdengar. Meringis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun