Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Presiden

30 Mei 2018   22:08 Diperbarui: 30 Mei 2018   22:36 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pritowindiarto.blogspot.com

Aku sedang duduk merenung, menapaki jalan jutaan kilometer

Menggulung jarak, menghentikan waktu yang berputar sejenak

Kudapati lirih begitu pedih diatas tumpukan reruntuhan rumah

Menganga menghadap kepada langit dengan kalimat pilu begitu sedih

Air mata tak lagi terbendung, melintas seperti arus sungai Nil

Menerobos batin yang memuncak atas sikap tak adil

Sebagiannya lagi hanya diam, menahan amarah yang menjadi-jadi

Pandangan kosong atas sikap Presiden yang mati suri

Dentuman, ledakan, dan kelaparan seperti makanan sehari-hari

Teriakan, tangisan, dan suara sirine seperti alunan simfoni

Menyelimuti kalbu yang sesak penuh duri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun