Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bom Panci dan Semi Radikalis Indonesia

13 Desember 2016   03:45 Diperbarui: 13 Desember 2016   10:01 4744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bom "Panci" yang sebetulnya nama generiknya adalah Pressure Cooker Bomb ini pertama kali di kenal secara viral cara pembuatannya step by step via majalah Inspire di tahun 2010 yang belakangan artikel tersebut diketahui berafiliasi dengan kelompok jaringan teroris internasional Al Qaeda. Jangan salah sangka dengan penampilan atau cara membuatnya yang tampak sederhana. 

Di bulan Juli 2006, 7  tipe bom pressure cooker dengan klasifikasi yang relatif sama dengan temuan di Bekasi baru baru ini telah membunuh 209 orang dan melukai lebih dari 700 orang di Mumbai, India. Sederetan peristiwa lainnya seperti Boston Marathon Bombing (2013 , 3 Meninggal dunia 264 orang luka luka), Time Square di tahun 2010 yang juga memanfaatkan pressure cooker bomb dengan penempatan di dalam mobil dan juga Stockholm bomb di tahun yang sama berhasil digagalkan.

Artikel "Make A Bomb In The Kitchen of Your Mom" yang ditulis oleh Anwar Al Awlaki yang ditulis dan diterbitkan di dalam majalah Inspire ini memang mempunyai tujuan satu: menginspirasi gerakan gerakan terorisme individual yang berada di seluruh penjuru dunia. Buah pikiran Anwar Al Awlaki yang merupakan seorang rekruiter senior dari Al Qaeda pun sepertinya membuahkan hasil : Bahkan di Indonesia sendiri tercatat beberapa kali aksi bomb yang digagalkan oleh Detasemen Khusus 88 termasuk dengan bom yang rencananya akan diledakkan di Istana Negara oleh jaringan terorisme lokal ini pun mengambil inspirasi dari pressure cooker bomb ini.

Banyak netizen yang mencibir saat membaca keterangan yang diberikan oleh Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Kombes Awi Setiyono, 

Melalui keterangannya kepada pers Kombes Awi Setiyono memberikan pengertian bahwa bom yang ditemukan tergolong yang mempunyai daya ledak tinggi dengan radius 300 m berkekuatan 4000 m per detik. Bagaimana mungkin bom yang tampak 'sangat sederhana' itu mampu memberikan ledakan yang 'sepertinya' sedemikian besarnya?

Mari kita simak ilustrasi di bawah ini bagaimana bom tersebut bekerja.

Ilustrasi diatas yang didapatkan dari sebuah artikel di sini yang menjelaskan secara singkat namun gamblang  tentang bagaimana sebuah panci bertekanan tinggi dapat digunakan sebagai bom. Dengan memanfaatkan bahan peledak seperti TNT atau jenis lainnya yang kemudian dikombinasikan dengan objek tajam seperti paku, metal, bearing atau yang lainnya, komposisi "sederhana" ditambah dengan memanfaatkan tekanan tinggi pada saat panci 'dipanaskan secara otomatis, tekanan yang dihasilkan pun melipatgandakan kekuatan dari ledakan struktur bom yang tampak sederhana ini. 

Sebuah perangkat lain seperti telepon seluler, jam digital atau yang lainnya pun dimanfaatkan sebagai timer atau pun peledak otomatis jarak jauh. Simpel namun mematikan. Ledakan tersebut pada akhirnya memuntahkan proyektil dari bahan bahan lainnya yang dapat mencapai hitungan 4000 meter per detik, seperti keterangan yang diberikan oleh Kombes Awi Setiyono.

Artikel yang terdapat di tautan dan ilustrasi ber Bahasa Inggris tersebut menyebutkan bahwa bom dengan konfigurasi sederhana yang digunakan di peristiwa Boston Bombing berkecepatan 3,300 kaki per detik, atau sama dengan kurang lebih 1100 m per detik. Yang dimaksud dengan kecepatan 1100 m per detik disini adalah lontaran proyektil dari objek benda tajam seperti paku, metal atau bearing yang telah disebutkan di atas .

www.popsci.com
www.popsci.com
Ilustrasi singkat dari artikel laman Popular Science disini menjelaskan secara lebih terperinci mengenai kemampuan proyektil dari benda benda tajam yang terlontar pada saat sebuah pressure cooker bomb dengan bahan baku peledak dan yang lainnya dipanaskan dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius, atau seperti keterangan : di suhu 212 derajat fahrenheit. 

25 orang meninggal di ledakan akibat aksi terorisme di sebuah Katedral di Kairo, Mesir. 38 meninggal dan 155 terluka di Istanbul, Turki dan aksi kelompok teroris di Indonesia yang berhasil digagalkan kesemuanya disinyalir merupakan jaringan dari ISIS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun