Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandiwara Cinta

18 Desember 2020   14:07 Diperbarui: 18 Desember 2020   14:10 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

A : " Kemudian ciptakan konflik diantara keduanya dengan propaganda itu sesuai pangsa pasarnya ? "

B : " Selalu Begitu kan? Pertanyaan macam apa  itu. Kalau kau jelas jelas dan jujur dengan proposal Kapitalisme mu, ya gak akan masuk di mereka "

A : " Dan kita bermain di dua kaki? Toh dari kedua pendanaan Bohir  Multi Nasional luar kita dapat kok sponsor dari keduanya ? "

B : " Always itu Selalu, seperti Kabeh itu Semua, Bro.  Kabeh itu Semua. Sekarang yang perlu kita lakukan ya perjelas aturan main, tanam Figur di kedua belah pihak dan biarkan permainan ini berjalan apa adanya. Manapun yang menang, kita akan dapat bagian"

A :  " Ini kenapa aku datang kepadamu, Bro. Kamu selalu pintar merangkai aransemen seperti ini. Seperti lagunya Mendiang dulu,  Sandiwara Cinta "

B : " Ah itu lagu favoritku. Nikel Ardilla kan? "

A : " Iya".

A  dan B : " Mengapa kau nyalakan api cinta dihatiku
Membakar jiwa yang merana
Kata manismu membuatku yakin kepadamu, hingga membuatku terlenaaaa "

C : " Nanti dulu, sebentar dulu. Kalian bwrdua mau ngambil keuntungan dari Bohir Bohor Multinasional sementara kalian ini gak tau bahwa uang uang yang didapat dari Bohir Multinasional ini sebetulnya uang uang kita sendiri yang dulu oleh Kerajaan Nuswantara  dititipkan dan dirampas oleh mereka dan sekarang malah dipakai untuk menjajah Bangsa sendiri? 

A, B dan C, kemudian nyanyi barengan.  Meratapi nasib mental makelaran yang gak selesai karena terlalu lama dilemahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun