Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Edhy, Kenapa Duit Receh Diurusin?

26 November 2020   21:08 Diperbarui: 26 November 2020   21:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perusahaan baru berdiri tahun 2014 kok udah difasilitasi tunggal.  Dan transferan dana yang masuk dari entah itu Aero Citra Kargo atau Dua Putra Perkasa , sekedar dipantau saja oleh temen temen KPK.

Sampai anda memakai buat hal gak penting saat membeli Rolex, tas Hermes dan sekedar Old Navy.

Kemudian buzzer dan yang lain pun bekerja.  Menutup laman Dua Putra , menghilangkan keterkaitan satu dan lain hal, termasuk lagi lagi sok sok an nanya Harun Masiku dimana dan nyebutin PDIP sebagai Partai yang Korup karena Andreau Pribadi Misanta juga berasal dari sana.

Mau ngegiring lagi berusaha supaya orang out of focus di sini dengan lagu lagu keberpihakan basi.
Berusaha kembali membenturkan kami yang wong cilik ini dengan giringan kebencian komunal subyektif karena itu cara yang paling murah untuk mengkaburkan.

Bosen tauk, Bambang.  Kebanyakan sudah pinter untuk tahu bahwa di Politik itu ga ada lawan atau kawan yang abadi, karena makan siang itu gak gratis.

Jejak digital tidak semudah itu di hilangkan. Ada beberapa "mitra" yang sudah anda kecewakan dengan model diem diem nyari peluang di margin 1.500 untuk harga perkilo yang harus dibayarkan mereka saat mau ekspor lewat Aero Citra Kargo.  Padahal beberapa dari mereka biasa bayar hanya di harga 300 an per kilo.

Mungkin mereka benar benar kesal dengan cara yang ga adab ini, mungkin juga memang anda sengaja dibenturkan, supaya kalau semua sudah agak tertata, ya tinggal jalanin aja.  Atau mereka juga bisa saja membiarkan dulu supaya kasus ini ramai dan mereka akan bergerak secara diam diam.

Gak yang ini, gak yang melibatkan playboy playboy Garuda kok grup nya ya masih saja seputar komoditi itu juga ya.

Ya Daging sapi, ya ikan, ya beras, ya garem. Hal seperti itu lah.

Toh potensi bukan hanya di lobster, RUU ciker yang terkait ini udah ditandatangani, hanya perkara teknis aja yang ngurangin margin mereka kan?

Melihat hal kek begini, retorika tentang RUU yang " memudahkan, satu pintu dan lainnnya" semacam kecap nomer satu yang gak ada artinya lagi.  Dan kalau diam diam ini bisa berjalan di KKP, tentu ditempat lain juga bisa kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun