Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Polemik Rokok dan Pandemi, Apakah Perlu?

4 Mei 2020   02:55 Diperbarui: 4 Mei 2020   02:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Peringatan: Tulisan 18 + Keatas karena menyangkut produk tembakau, dan sejenis.

Tanpa menyebut merk dagang atau perusahaan yang  kurang perlu disebutkan, ada sedikit cerita tentang bagaimana satu proses produksi rokok itu dilakukan dan bagaimana sedikit paranoia akan penularan sebetulnya gak perlu sejauh itu.

Yang pertama tanyakan ke diri sendiri dulu. Apakah anda seorang perokok? Kalau tidak bisa anda kesampingkan semua ketakutan akan penularan, mutlak.

Yang ini selesai ya.

Yang kedua, apabila memang anda seorang perokok, apakah anda merokok produk merk dagang yang "diasumsikan" itu? Kalau enggak, ya sudah ga perlu bingung.

Kalau jawaban nya adalah Ya :

Kenapa harus bingung juga? Didalam industri manufakturing produk tembakau seperti rokok ada nomor serial produksi. Sehingga sangat mudah apabila ( ini hanya berdasar asumsi) ada produk yang terpapar ya untuk ditarik peredaran nya di pasaran.

Tracing atau mengurut  balik produk itu mudah kok. Praktek recall produk juga jamak dilakukan.

Dan apabila dipikir sudah terlambat untuk menarik balik? Ya  ga seperti itu juga. Sekarang nalar aja deh. Apa iya bagi perokok "merk dari perusahaan tertentu"  itu sudah ada keluhan penyebaran yang masif, kecuali di lini internal mereka ya "

Manusianya bisa terpapar, produknya belum tentu lho. Ada beberapa hal lain disini yang jadi faktor pematah teori itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun