Kelak pembelajaran politik yang norak ini akan menuju arah yang lebih dewasa.
Bibit radikalisme terus subur di Bumi Nusantara karena pada kenyataannya masih saja ada kelompok gagal paham yang mengatasnamakan agama ini. Mereka yang kemungkinan besar dulunya terbentur keras pada kepala pada saat masih bayi, kurang asupan gizi dan edukasi dan lingkungan bigots menjadi pembentuk karakter culas ini.
Mereka yang merasa bahwa jumlah yang banyak adalah satu bukti nyata tiket mereka kelak ke surga, dengan tanpa malu menciptakan neraka bagi orang lain, hanya karena mereka gagap dalam membaca ayat suci. Atau kekaguman semu tipikal culture shock yang menganggap kalau sudah dari gurun sudah pasti benar, tanpa sudi belajar benar tentang karakter Khawarij dan derivat Bin Muljam yang tercermin di tindakan mereka.Â
Para Kurawa lali weton, yang penting buat koleksi bidadari kelak di surga imajiner versi mereka.Â
Lha mbok kalo cuman pengen Bidadari ya ngomong lah Mblo. Â Hal mudah tanpa harus melukai orang lain sih itu kalau buat kami, Â Wong Jowo. Dengan kesantunan, budi pekerti dan mengikuti nurani ya tinggal ngambil selendang mereka kok.
Nanti kan mereka ( dan temen temennya) ikut sendiri. Â Sambil senyum ikutnya. Â Ora Adigang Adigung Adiguna koyo dapuranmu lan coro mu, mblo.
#KAMIBERSAMAPOLRI
Inalilahi Wa Inaillaihi Roji'un.Â