Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Bedjo Untung, Komunisme, JFK dan Tanah Papua

21 September 2017   18:49 Diperbarui: 21 September 2017   19:36 7512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
President Ford and President Soeharto at Laurel Lodge, Camp David, 5 July 1975. Sumber :www.fordlibrarymuseum.gov

Sebetulnya rada enggan mengorek luka bangsa bernama Komunisme ini. 

Namun melihat sebuah upaya sistematis dalam menghembuskan kembali isyu "Kebangkitan Komunisme" , ada perasaan mengganjal di hati yang setidaknya, kita harus mau untuk sama sama melihat secara obyektif. Bukan subyektif karena beban traumatis masa lalu akan doktrinisasi bahaya laten PKI melalui sinema sadomasokis ala G30SPKI yang dijejalkan secara wajib saat masih usia dini, ketidaktahuan komunisme itu seperti apa atau bahkan disisi sebaliknya, menganggap komunisme ataupun paham sosialis sebagai sesuatu yang keren, romantisme  pemberontak yang diwakili sosok tengil yang sejatinya seorang pengecut dan womanizer seperti Che Guavara.

Kemudian hadir sosok seorang Bedjo Untung. Yang disatu sisi mendapatkan simpati karena ceritanya pada masa lampau tentang salah tangkap dan di penjara selama 9 tahun akibat tergabung dalam sebuah underboworganisasi pelajar dibawah Partai Komunisme Indonesia. Di sisi yang lain ada seorang MayJend Purnawirawan Kivlan Zein yang mencibir dengan keras dan gamblang sisi denial dari seorang Kivlan Zein yang  ditahun 65 masih SMA pada waktu itu. Jadi dia merasa paham betul apa itu gerakan Partai Komunisme Indonesia dan bagaimana antinya Komunisme terhadap Islam-- menurut versinya.

Menurut pendapat pribadi, hebat seorang yang masih duduk di bangku SMA pada masa itu punya pemahaman yang banyak tentang Komunisme dan gerakannya. Ini bukan satir, tapi pada sebuah masa, dimana pendidikan sangat amat sulit didapatkan, hal itu merupakan satu keistimewaan. Respek terhadap pemahaman Beliau.

Tetapi, tidak harus serta merta mengamini.

Dalam pola ilmu marketing, user experienceyang diwakilkan oleh Beliau tak lebih dari sosok influencer yang ditampilkan sebagai penguat  kampanye promosi dari brand yang ingin ditonjolkan itu. Brand nya sendiri apa ?  Sudah saatnya 'sedikit' blak blakan. 

Positioning " Iseh Penak Jamanku " lah yang ingin dikenalkan disini.  

Soekarno dan Soeharto. Sumber : merdeka.com
Soekarno dan Soeharto. Sumber : merdeka.com
1965, The Year of Living Dangerously

Semua baik isyu atau bahkan bukti sejarah yang ingin dipaksakan berkutat bakal jadi salah kaprah apabila kita malah gagal melihat terlalu dekat. Coba tarik nafas, dan mundurlah beberapa langkah untuk melihat gambaran yang lebih besar. Sebagai catatan penting sebelum memulai melihat, tinggalkan segala atribut , warna dan apapun yang mewakili diri kita dulu. Apabila memang tujuannya adalah satu pelurusan sejarah atau jargon Jasmerah yang berulangkali  . Sudah siap ? Mari kita mulai.

1957 - Ketertarikan Freeport Sulphur, yang terancam bangkrut pada saat itu saat mereka didepak dari Kuba dengan sebuah arsip Belanda lama yang ditulis oleh Jean Jaques Dozy yang menyebutkan  sebuah lokasi di Papua Barat bernama Ertsberg- Sebuah gunung yang dikabarkan mempunyai kandungan tembaga yang sangat banyak.  Mereka pun melakukan penelitian disana dan menyimpulkan bahwa bukan hanya tembaga yang menjadi kandungan disana, melainkan emas dan lainnya. Namun tentunya temuan itu dirahasiakan dari Belanda.

1 Februari 1960 - Kontrak Kerjasama antara Freeport Sulphur dan East Borneo Company ( milik Belanda )dimulai. Agendanya ? Eksplorasi Erstberg, Papua Barat. Namun sayang ekplorasi tersebut tidak bisa segera dilakukan karena situasi politik antara Indonesia dan Belanda tentang pembebasan Irian Barat .

19 Desember 1961 - Di Alun Alun Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan dimulainya Operasi Militer dengan kode : Operasi Trikora. Beberapa poin yang jadi catatan penting. Komando Operasi dipegang oleh Mayjend Soeharto sebagai Panglima Komando Mandala. Soekarno adalah orang yang keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun