Mohon tunggu...
Mohammad Basit
Mohammad Basit Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Keperawatan Program Studi sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Dosen Jurusan Keperawatan Program Studi sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sisi Positif dan Sisi Negatif Siswa Belajar di Rumah saat Pandemi Covid-19

5 September 2021   17:00 Diperbarui: 5 September 2021   17:03 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid-19 merupakan penyakit menular yang mempengaruhi semua sektor, termasuk sektor pendidikan, hampir 2 tahun pembelajaran dilakukan di rumah, pemerintah mengajurkan proses pendidikan di lakukan secara daring. 

Berdasarkan hasil pengamatan banyak sisi negative yang di temui siswa ketika belajar di rumah/ Study From Home, mulai dari sulitnya jaringan internet di daerah-daerah, banyak biaya pembelian pulsa buat kouta internet, perlunya pendampingan saat belajar di rumah sedangkan orang tua yang mendampingi harus bekerja, pembalajaran di rumah terkadang sering banyak tugas yang di berikan oleh guru.  

Apalagi sulitnya beradaftasi belajar di rumah merupan kendala sangat besar. Sehingga minat belajar siswa menurun. Kondisi ini membuat anak semakin stres karena sulitnya memahami/menangkap pembelajaran yang di berikan tambah tugas yang banyak setiap hari yang harus di kerjakan.

Pelaksanaan Study From Home (SFH) memerlukan sarana dan prasarana yang memadai seperti, smartphone, leptop,  komputer, dan kuota/jaringangan internet yang stabil sehingga akan memudahkan siswa dalam belajar. 

Sisi positif Study From Home pembelajaran secara tidak langsung dapat menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar karena proses pembelajaran di pusatkan pada siswa yang di sebut student center. Peran guru dalam metode pembelajaran Studen Center hanya mengarahkan dan memberikan stimulus, siswalah yang harus lebih aktif.

Dalam Study From Home peran orang tua sangat di perlukan dalam pendampingan belajar anak, salah satunya dukungan sosial orang tua, memberikan motivasi kepada anak. 

Namun sisi lainnya terkadang sumber stres dan tekanan psikologis yang utama dalam Study From Home adalah orang tua. Seperti prilaku yang tidak sabaran dari orang tua, kurang puas dengan hasil kerja anak, bahkan terjadi perilaku kekerasan pada anak.

Strategi mengurangi dampak Study From Home di masa pandemic covid-19.

  1. Jadwalkan kegiatan aktifitas fisik yang menyenangkan. Aktifitas fisik jangan selalu kita kaitkan dengan olah raga, kegiatan memasak, berkebun, bersih-bersih rumah, atau ngerjakan hobi lainnya. Sehingga menjadi keseharian yang positif dan mengurangi atau menghilangkan stres.
  2. Orang tua selalu ada buat anak Ketika Study From Home. Rasa aman dan nyaman akan muncul pada pikiran diri anak maka kegiatan positif akan lebih mudah di dapat. Orang tua bisa memberikan motivasi kepada ada agar lebih semangat belajar, orang tua juga bisa mengajari tantang sumber sumber pengetahuan lainnya seperti jenis buku, jenis jurnal, orang tua juga bisa mengontrol emosi dan dan mendurung anak agar lebih dekat dengan Allah SWT.
  3. Peran pengajar untuk mendukung mengurangi dampak Study From Home. Pengajar yang baik alangkah baiknya juga memperhatikan kondisi ekomoni siswa, agar strategi pembelajaran bisa menyesuaikan, tidak harus semua pertemuan pembelajaran di berikan tugas.    

Ketercapaian penggunaan vaksin selalu di tingkatkan oleh pemerintah, mulai dari vaksin dewasa, lansia, ibu hamil dan yang terakhir saat ini adalah anak, untuk menuju Hard Imunity. Perencanan pembelajaran tatap muka mulai di selenggarakan di beberapa daerah dan kesiapan sekolah untuk pembelajaran tatap muka juga mulai di evaluasi oleh pemerintah.

Mengawali pembelajaran tatap muka di sekolah memang perlu persiapan lebih maksimal agar siswa yang belajar, guru yang mengajar, dan staff sekolah aman dan selalu sehat. Kebiasan kita dalam melaksanakan protocol kesehatan saat ini tidak sulit lagi karena selama 2 tahun kita sudah belajar dengan baik. 

Semoga pembeljaran tatap muka dapat di laksanakan dengan baik, pembelajaran berjalan dengan baik, sehat dan aman. Semoga generasi penerus kita tidak ada waktu lagi yang terbuang untuk mereka belajar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun