Mohon tunggu...
Irham Bashori Hasba
Irham Bashori Hasba Mohon Tunggu... Lainnya - Sekilas Tentang Irham Bashori Hasba

Irham Bashori Hasba adalah pegiat sosial masyarakat, suka ngamati dan menuliskannya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nasionalisme Sampah, Belajar dari Kyai Danil

21 Agustus 2019   01:14 Diperbarui: 21 Agustus 2019   01:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kyai Danil dan Pesantren Attanwir Slateng Ledokombo Jember

Suasana perayaan peringatan hari kemerdekaan sampai hari ini masih tetap semarak dan terasa sampai ke pelosok-pelosok desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. Pun demikian, berbagai macam cara dilakukan oleh setiap orang dan komunitas masyarakat dalam rangka mengisi kegiatan peringatan hari kemerdekaan.

 Begitu juga dengan Pesantren Attanwir, pesantren yang dikenal dengan sebutan Pesantren Kopi di lereng gunung raung desa Slateng Ledokombo Jember. Dalam sambutan upacara 17 Agustus tahun ini, Kyai Danil selaku pengasuh pondok menegaskan bahwa nasionalisme dan menumbuhkan cinta tanah air harus terus diupayakan dan digelorakan oleh para pemuda termasuk santri dengan segala cara dan upaya masing-masing. Bahkan menurut beliau, peduli terhadap lingkungan sekitar dengan mengendalikan sampah yang dihasilkan oleh masing-masing merupakan bagian dari upaya menjaga nasionalisme. "Kendalikan sampahmu maka kalian telah memiliki jiwa nasionalisme yang sebenarnya" gumam beliau dalam sambutannya.

Sambutan diatas memang terlihat umum dan sepele, namun jika merujuk pada pengalaman penelitian dan pengabdian masyarakat yang penulis lakukan sejak 2017 sampai saat ini di wilayah ini, sambutan tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa mengigat wilayah ini berada di lereng gunung raung sebelah barat dan masuk di kabupaten Jember berada pada ketinggian diatas 700 MdpL yang secara otomatis air yang mengalir dari wilayah ini turun ke bawah dan melewati serta digunakan oleh masyarakat dibawahnya, maka jika diatas tercemar dipastikan dibawah ikut tercemar.

Penulis mengamini dawuh kyai danil sebab mayoritas masyarakat di wilayah ini masih belum sepenuhnya sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar. Rata-rata masyarakat membuang sampah dan kotoran ternak di sungai dengan sembarangan. Maka dawuh ini menjadi penting untuk dilaksanakan oleh segenap santri termasuk masyarakat. Untuk itu, kegiatan unik pesantren dalam mengisi kemerdekaan kali ini salah satunya adalah lomba kendali sampah.

Sejatinya, gagasan ini sebenarnya tidak hanya bersifat lokalitas, namun perlu digelorakan oleh siapapun dan dimanapun juga. Munculnya banjir, kebakaran, dan problem social lainnya, salah satunya adalah kurang adanya kesadaran dalam mengendalikan sampah pribadi-pribadi. Bank sampah perlu digelorakan, namun kesadaran untuk tidak nyampah dan peduli dengan sampah masing-masing juga perlu digelorakan. Penulis pun terinspirasi untuk kembali merumuskan program pemberdayaan masyarakat di wilayah ini dan wilayah lainnya yang didasarkan pada kendali dini sampah. Maka refleksi penulis, mewujudkan nasionalisme salah satunya adalah kendalikan sampah kita mulai dari diri sendiri maka niscaya lestari akan tercipta dan semangat untuk menjaga lingkungan dan sampah masing-masing merupakan wujud kongkrit nasionalisme atas negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun