Mohon tunggu...
Sa Bashkaran Adi Warman
Sa Bashkaran Adi Warman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya tahun 2021 bashkaran.aw@gmail.com @bashkaraaaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kesulitan di Antara Keberhasilan PPKM

18 Oktober 2021   20:20 Diperbarui: 18 Oktober 2021   20:59 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Garis Tengah Coffee sebelum masa PPKM (Foto: Bagas Yuda Nalendra)

Covid-19 merupakan krisis untuk bisnis di seluruh dunia,  dikatakan seperti itu dikarenakan Covid-19 menghambat seluruh jenis aktivitas perekonomian seluruh dunia yang memiliki jangkauan cepat dan luas.  Banyak upaya yang sudah diberlakukan pemerintah untuk mengendalikan angka Covid-19 seperti contohnya adalah PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mayarakat yang bisa dikatakan berhasil karena angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia turun drastis dibanding lonjakan angka dibulan-bulan sebelumnya.

Kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah masih menjadi konflik bagi sejumlah pelaku usaha menengah, dikarenakan sejumlah kafe dan restoran yang ada di wilayah Cilegon dan Serang sepi karena peraturan yang diberlakukan pemerintah sehingga omsetnya cenderung menurun bahkan mendapatkankan kerugian selama penerapan PPKM ini. Dalam artian keberhasilan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah berbanding terbalik dengan dampak yang diterima oleh pelaku usaha menengah.

Salah satu kafe di Cilegon, Banten, yang bernama Garis Tengah Coffee merupakan contoh yang terdampak dari PPKM. Pemilik dari kafe tersebut, yaitu Rezkyardi menyebutkan selama penerapan PPKM ini omset dari penjualan kopi dan minuman lainnya sangat-sangat menurun bahkan sesekali tidak ada satupun pengunjung yang datang.

"Ini merupakan hal yang sangat sulit bagi pelaku usaha, karena disaat krisis seperti ini, kita dituntut untuk berdiri sendiri tanpa bantuan dari manapun dan dituntut untuk berjuang demi usaha yang sudah dibangun dengan berbagai cara," Ujar Rezkyardi.

Seperti yang sudah disebutkan para pelaku usaha mencoba berbagai cara untuk terus berjuang, cara yang dicoba adalah memberikan potongan harga agar para pelanggan tertarik untuk membeli dan juga memaksimalkan penjualan melalui Gojek ataupun Grab karena tentunya larangan untuk keluar rumah membuat orang lebih memilih untuk membeli makanan melalui Gojek dan Grab.

"Kerugian memang kita dapat namun kita harus tetap mengikuti peraturan pemerintah demi memutus mata rantai virus ini. Semoga pandemi ini berakhir sehingga para pelaku usaha tidak terancam untuk menutup usahanya,"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun