Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rebutan Kursi, bukan Pemilu

21 Juli 2017   13:31 Diperbarui: 21 Juli 2017   13:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi :dok pribadi

Hari ini (13/7) adalah hari pertama sekolah si sulung. Tidak terasa sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Selama seminggu menyiapkan perlengkapan sekolah, dan akhirnya dipakai hari ini. Kaki mungilnya melangkah dengan senyum di wajahnya. Semangat memulai hari, memulai lembaran baru dalam hidupnya. Selama enam tahun ke depan (jika Allah merestui) dia akan berjuang menimba ilmu di sekolah tersebut. Semoga dimudahkan.

Biasanya para orang tua akan mengantar anaknya ke sekolah di minggu pertama. Salah satu alasannya karena ingin "berebut" tempat duduk paling depan di kelas, hehehe. Siapa cepat, dia dapat posisi yang diinginkan. Menurut saya, sah-sah saja. Tapi jangan marah ketika guru kelas yang punya otoritas di kelas, memindahkan posisi anak-anak sepatutnya. Bisa saja berdasarkan tinggi badan siswa. Jadi, kita berikan saja kepercayaan kepada guru kelas untuk mengatur posisi duduk.

Soal mengantar anak di hari pertama sekolah, saya teringat kebijakan Pak Menteri Pendidikan  terdahulu. Kebijakan ini cukup bagus, orang tua bisa mengenal guru di sekolah, begitu pun sebaliknya. Sehingga fungsi pengawasan orang tua tetap bisa jalan saat di sekolah. Guru bisa mengontak orang tua siswa jika ada hal yang dianggap harus dikomunikasikan dengan orang tua/wali siswa. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka dunia pendidikan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Tanggung jawab tidak hanya pada guru, tapi orang tua/wali siswa tetap memegang peranan penting bagi perkembangan anak didik itu sendiri.

Ada aturan baru tahun ini, salah satu syarat diterimanya calon siswa baru adalah jarak rumah dari sekolah. Kebetulan sekolah sangat dekat dari rumah, jaraknya kurang dari 200 meter. Aturan lain untuk penerimaan siswa baru SD Negeri adalah terkait jumlah siswa per kelas. Tahun ini, jumlah siswa hanya 28 orang per kelas. Aturan ini cukup baik bagi siswa. Hanya saja perlu dipikirkan solusi jika mereka sudah naik ke kelas dua. Artinya, jika konsisten dengan jumlah siswa 28 orang, pemerintah harus menambah ruang kelas. Semoga ada solusi jangka panjang sehingga tidak merugikan pihak siswa dan pihak sekolah. Mengingat pendidikan sangat berpengaruh bagi masa depan. Barakallah. (*)

#basareng (Gowa, 14072017)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun