Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekspor-Impor Surplus, tapi Tekor dengan Tiongkok

19 Oktober 2020   14:34 Diperbarui: 19 Oktober 2020   14:45 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Berita Resmi Statistik Neraca Perdagangan September 2020, BPS

Selain dengan Tiongkok, pada posisi kedua negara tujuan ekpsor ditempati oleh Amerika Serikat lalu Jepang dan India pada posisi ketiga dan keempat. Sementara barang-barang impor masih dominan didatangkan dari Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat. Jika dengan Tiongkok masih tekor, beda halnya dengan Jepang dan Amerika Serikat yang mencatatkan surplus pada neraca perdagangan Indonesia.

Melihat kenyataan itu, saya yakin pemerintah terus melakukan inovasi agar neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok tidak selamanya defisit. Sudah barang tentu para penentu kebijakan tetap mencari celah agar komoditas dalalm negeri bisa berlabuh lebih banyak di sana. Salah satunya bisa digenjot dari sektor pertanian yang nilai ekspornya sementara mengalami peningkatan drastis.

Lagi-lagi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi meraka yang bergelut di sektor tersebut. Saya yakin pemerintah juga tidak akan tinggal diam. Sudah barang tentu pemerintah akan menerapkan kebijakan yang menguntungkan para pelaku usaha di bidang pertanian, tidak terkecuali buruh pertanian. Betul tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun