Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Hari Statistik Nasional: Bangkit dengan Data

26 September 2020   09:39 Diperbarui: 26 September 2020   10:18 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Sensus Penduduk Online (SP Online) telah merekam data 51, 36 juta penduduk Indonesia pada medio Februari hingga Mei 2020. 

Bagi penduduk yang belum tercatat akan didatangi oleh petugas sensus pada bulan September ini. Itu artinya masih tersisa beberapa hari lagi menjelang berakhirnya kegiatan besar sepuluh tahunan itu. 

Sensus ini juga bertepatan dengan bulan statistik, sebagaimana Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 26 September. Ini menjadi spirit tersendiri bagi lembaga penghasil data resmi pemerintah.

Kurva kasus terkonfirmasi positif covid-19 belum juga melandai. Ribuan kasus baru diumumkan setiap hari. Aktivitas mulai berjalan dengan adaptasi kebiasaan baru dengan istilah new normal. Termasuk petugas Sensus Penduduk 2020 yang bertamu dari rumah ke rumah pada bulan September dengan tetap mengikuti protokol covid-19 secara ketat.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tetap melanjutkan tahapan sensus penduduk, bisa dibilang Indonesia cukup baik. Diantara puluhan negara di dunia yang sedang melaksanakan sensus penduduk, perekaman data melalui Sensus Penduduk Online itu terbilang cukup sukses. Sekitar 19 persen penduduk berhasil terekam. 

Capaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan kegiatan serupa di negara tetangga seperti Malaysia dan Australia. Meskipun sensus penduduk dengan metode daring itu baru pertama kali diterapkan di tanah air. Ini tentu menjadi sejarah bagi perjalanan statistik bangsa yang sementara berhadapan dengan ancaman pandemik.

Meski masih dalam bayang-bayang wabah virus corona, BPS tetap menurunkan petugas sensus yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Mereka dilengkapi dengan masker, penutup wajah (face shield), pelindung tangan, dan tas punggung. Serta rompi bertuliskan "Petugas Sensus" di bagian belakang. Seluruh petugas sensus telah memenuhi syarat non reaktif covid-19. Setelah mengikuti rapid test covid-19 sebagai syarat utama menjadi petugas sensus sebelum turun mendata langsung ke rumah-rumah penduduk.

Data hasil sensus penduduk ini begitu berharga bagi perencanaan masa depan bangsa. Terlebih dalam menangkap fenomena demografi di tengah terjadinya wabah covid dan sebagai dasar kebijakan yang tepat sasaran nantinya. 

Bisa dibilang, data ini bakal menjadi primadona bagi banyak pihak, tak terkecuali para peneliti dan akademisi sebagai salah satu bahan penting dalam mengurai masalah selama wabah berlangsung, khususnya bagi pemerintah dalam menentukan program perencanaan pembangunan di tahun mendatang di tengah ketidakpastian global.

Kebijakan tanpa pertimbangan data yang valid akan menghasilkan malapetaka. Pembangunan akan salah arah dan menyebabkan visi-misi bernegara hanya sebatas angan-angan semata.

Perencanaan pembangunan memang membutuhkan data berkualitas sebagai pijakan. Ia juga digunakan sebagai alat evaluasi atas kebijakan lampau, khususnya yang berhubungan dengan pandemik sepanjang tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun