Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Sulsel Kontraksi, Pertanian Jadi Andalan

25 Agustus 2020   18:12 Diperbarui: 25 Agustus 2020   18:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Secara year-on-year, ekonomi nasional mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -5,32 persen, atau tumbuh negatif 5,32 persen. Sedangkan ekonomi Sulawesi Selatan yang biasanya tumbuh di atas 6 persen dipaksa kontraksi di kisaran -3,87 persen.

Pandemi covid-19 telah berlangsung selama beberapa bulan dan memengaruhi perekonomian global. Para ekonom telah memproyeksi akan terjadi resesi ekonomi. Hal tersebut sudah mulai terasa di beberapa negara. Yakni dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja yang berakibat pada bertambahnya angka pengangguran. Ditambah dengan meningkatnya angka kemiskinan.

Di Sulsel, pandemi cukup memengaruhi sektor perekonomian. Di tengah ketidakpastian itu, masih terdapat 8 (delapan) dari 17 kategori lapangan usaha yang tumbuh positif. walaupun tetap mengalami perlambatan atau tumbuh melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Diantaranya kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,48 persen.

Wajar saja kategori infokom tumbuh tertinggi. Pasalnya, hampir seluruh aktivitas di era pandemi ini dilakukan secara daring atau dalam jaringan. Kegiatan belajar-mengajar yang biasanya terlaksana di sekolah dialihkan menjadi kelas di dunia maya. 

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa memaksa sebagian besar pekerja untuk bekerja dari rumah. Tidak sedikit yang mengharuskan pegawainya untuk ikut aktif dalam rapat daring. Tentu saja membutuhkan kuota data yang tidak sedikit. Sehingga konsumsi pulsa dan kuota data mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Dari sisi sumber pertumbuhan, lapangan usaha infokom menjadi penyumbang tertinggi di kisaran 0,73 persen. Meski terlihat penurunan kontribusi sumber pertumbuhan yang sangat jauh berbeda. Pada kuartal yang sama tahun lalu, sektor ini berkontribusi sebesar 7,41 persen. Turun menjadi 0,73 persen pada tahun ini.

Selain meningkatnya kebutuhan pulsa dan kuota data, masyarakat yang kebanyakan tinggal di rumah juga menggunakan listrik dan gas dalam jumlah banyak. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya lonjakan pemakaian listrik dan gas, khususnya dalam pembayaran listrik bulanan di masa pandemi. Hal itu memicu kategori lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 7,91 persen dan menjadi pertumbuhan tertinggi kedua pada kuartal kedua.

Posisi ketiga diduduki oleh kategori lapangan usaha Jasa Pendidikan yang tumbuh sebesar 6,65 persen. Sedangkan lapangan usaha Real Estate berada di posisi keempat dengan angka pertumbuhan sebesar 4,32 persen. Dari sisi sumber pertumbuhan, lapangan usaha Jasa Pendidikan menyumbang 0,36 persen dan Real Estate sebesar 0,14 persen. Sedangkan kategori lapangan usaha lainnya menyumbang pertumbuhan negatif atau kontraksi sebesar -5,65 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi  Sulsel mengalami kontraksi di kisaran -3,87 persen.

Ekonomi Sulsel masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan perikanan. Kontribusi kategori lapangan usaha pertanian sebesar 24,81 persen. Sedikit saja terjadi guncangan pada sektor pertanian, maka perekonomian Sulsel ikut bergoyang. Jika dibandingkan dengan kuartal kedua pada tahun sebelumnya, lapangan usaha pertanian tumbuh sebesar 2,54 persen. Dan pada sumber pertumbuhan, sektor ini menyumbang sebesar 0,55 persen.

Struktur perekonomian atau struktur PDRB menurut lapangan usaha Sulsel tidak jauh berubah dengan kuartal kedua tahun 2019. Pada posisi puncak masih didominasi oleh kategori lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Walaupun terjadi perubahan yakni pada triwulan kedua tahun lalu sebesar 22,88 persen menjadi 24,81 persen pada kuartal kedua tahun ini. sedangkan lapangan usaha Inforkom berkontribusi sebesar 5,66 persen pada kuartal kedua tahun ini. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,96 persen.

Jika ditelisik lebih dalam, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami perubahan nilai pada struktur PDRB. Yakni dari kontribusi sebesar 4,19 persen pada triwulan kedua tahun 2019 menjadi hanya 1,86 persen. Pertumbuhan sektor ini memang mengalami kontraksi paling besar dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya yakni kontraksi atau tumbuh -51,15 persen. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penutupan akses penerbangan dan pembatasan keluar-masuk wilayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun