Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

HSN, Mimpi Satu Data Indonesia, dan Prestasi Bangsa

25 September 2018   22:20 Diperbarui: 25 September 2018   22:45 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Statistik Nasional (HSN) ditetapkan jatuh pada tanggal 26 September. Apa kabar rencana program Satu Data Indonesia? Hingga kini wacana satu data Indonesia belum rampung dan masih dalam tahap penyusunan.

Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh data statistik sebagai bahan perencanaan. Peranan data menjadi sangat vital bagi pembangunan. Negara-negara di dunia pun membentuk lembaga statistik sebagai rujukan utama data. Program "Satu Data Indonesia" dapat menjauhkan Lembaga-lembaga pemerintah dari aksi saling sikut demi legitimasi keberhasilan program.

 Walaupun merupakan bagian dari pemerintah, Lembaga statistik wajib menjaga independensi dan terbebas dari politisasi. Mengapa Lembaga statistik resmi harus independen dan terbebas dari aroma politik? Jawabannya sederhana. Data statistik menjadi bahan evaluasi keberhasilan sebuah program yang dicanangkan oleh pemerintah. Jika data keliru, maka kebijakan pemerintah akan keliru pula.

Data tidak boleh digunakan sekadar sebagai tameng dari serangan pihak yang tidak senang akan kinerja pemerintah. Begitu pun sebaliknya bagi pihak oposisi yang menggunakan data statistik yang pencapaiannya meleset dari target. Ia mesti didudukkan di ruang yang bebas kepentingan. Tentu saja dengan harapan data itu memotret kondisi masyarakat pasca diterapkannya sebuah kebijakan dan program strategis pemerintah. Tidak salah jika digunakan sebagai alat evaluasi pembangunan sebuah rejim kekuasaan.

Satu data Indonesia adalah mimpi yang sedang dirajut. Menyatukan pelbagai data yang berbeda. Sebagaimana kita ketahui masih ada perbedaan data yang dimiliki oleh kementerian dan lembaga negara. Perbedaan mendasar yang melatarbelakangi adalah perbedaan metodologi. Tentunya masing-masing data itu disesuaikan dengan tujuan pengumpulan sehingga tidak bisa digunakan secara universal. Hanya bisa digunakan sesuai tujuan awal pengumpulan data.

Yang menjadi pertanyaan, jika data masih rancu, sumber data tidak hanya satu, data mana yang akan digunakan dalam perencanaan? Padahal keberhasilan pembangunan menuntut tersedianya data akurat sebagai dasar perencanaan. Oleh karena itu, Program Satu Data Indonesia menjadi keniscayaan demi memperoleh data yang dapat digunakan oleh semua pihak.

Data yang diperoleh dari hasil sensus dan survei memberikan gambaran efektivitas program yang telah dijalankan. Dari data itu dapat disusun program yang lebih baik dari sebelumnya. Mengenali kekurangan dari program yang lalu. Kemudian menyempurnakan kebijakan yang lebih bermanfaat dan tepat guna bagi orang banyak.

Dengan data berkualitas, bangsa ini bisa meraih prestasi yang lebih baik. Sesuai dengan tema Hari Statistik Nasional tahun ini, Dengan Data Tingkatkan Prestasi Bangsa. Semua harapan ini bertumpu pada program Satu Data Indonesia. Karena dengan data, pemerintah dapat merancang strategi yang jauh lebih baik dalam membangun negeri.

Nah, yang menjadi salah satu faktor penentu kualitas data adalah jawaban responden. Yang terpilih berdasarkan metode statistik. Jika responden yang notabene adalah masyarakat kurang paham data, maka hasilnya juga kurang bagus. Dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri dari program pemerintah yang tidak tepat sasaran. Karena data yang diberikan oleh responden hanya ala kadarnya.

Oleh karena itu, sudah mendesak untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya data. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menolak pendataan. Tidak ada lagi responden yang hanya memberikan informasi abal-abal. Dan pada akhirnya data yang terkumpul itu adalah hasil jawaban sebenarnya. Data yang betul-betul memotret kondisi nyata kehidupan rakyat. Sekali lagi, responden juga memegang peranan yang sangat penting bagi terciptanya data yang tepercaya.

Semangat hari statistik nasional dapat menjadi awal yang baik bagi perubahan mental responden. Momentum ini diharapkan dapat menggugah para wakil rakyat untuk memperjuangkan perbaikan landasan hukum pelaksanaan statistik yang lebih kuat. Aturan hukum yang jelas akan membantu terciptanya satu data yang dapat dipertanggungjawabkan dan layak digunakan sebagai landasan perencanaan pembangunan. Demi masa depan dan prestasi bangsa.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun