Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menguatlah Wahai Rupiah

6 September 2018   08:15 Diperbarui: 6 September 2018   09:17 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebenarnya saya mau ikut membantu pemerintah. Menukar Dolar dengan rupiah. Sayang seribu kali sayang, saya tidak punya Dolar. Jadinya, cukup dengan doa.

.

Ikhtiarnya bisa dengan menahan diri membeli produk elektronik. Barang impor. Yang harganya menanjak di saat seperti sekarang ini. Di saat Dolar bertahta dengan rupiah sebagai dayangnya.

.

Negeri Om trump lagi di atas angin. The FED masih berencana menaikkan acuan suku bunga. Investor di negara-negara berkembang jadi sasarannya. Supaya balik ke Amrik bawa duitnya. investasi di sono aje. Bunganya lebih tinggi.

.

Perang dagang Amrik vs Cina juga berimbas ke Indonesia. Ekspor kita jadi memble. Tapi impor kian meroket. Nilai impor meningkat. Dampaknya, Negara kita mengalami defisit transaksi berjalan.

.

Pada semester I 2018, defisitnya mencapai USD 13,5 miliar.  Menyentuh angka 2,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Impor tumbuh 24,5 persen (Juli 2018). Sedangkan ekspor hanya tumbuh 11,4 persen.

.

Pemerintah tidak tinggal diam lo. Pengendalian impor dilakukan melalui kebijakan Pajak Penghasilan. Penyesuaian tarif PPh pasal 22 terhadap 1.147 pos tarif. Selengkapnya bisa lihat keterangan pers Kemenkeu Nomor 40/KLI/2018 tanggal 5 September 2018.

.

Jangan panik, kawan. Semoga investor nggak kabur bawa Dolar mereka. Apalagi dengan iming-iming suku bunga di Amrik yang lebih mentereng. Tapi saya yakin nggak bakalan berlangsung lama. Kata para ekonom, kebijakan mereka juga mengundang bahaya. Inflasi tak terkendali.

.

Efek domino dari keadaan ini adalah tingginya inflasi. Tapi, BPS mencatat keadaan Agustus malah deflasi 0, 05 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2018 sebesar 2,13 persen. Dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 3,20 persen.

.

Tunda dulu jalan-jalan ke luar negeri. Sabar. Wisatanya di dalam negeri aja dulu. Alam Indonesia lebih cantik, kok. Banyak tuh destinasi wisata yang instagramable. Klik. Jepret. Jepret. Upload.

.

Semoga destinasi lombok segera membaik. Menarik wisatawan mancanegara lebih banyak lagi. Ayo bantu Lombok bangkit. BPS mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli 2018 mencapai 1,54 juta kunjungan.

.

Rupiah menguatlah. Tahun politik nih. Jangan terpecah. Semoga para elit bisa bersatu. Tidak mengambil keuntungan di tengah melemahnya rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun